Australia Minta Cina Berhenti Meretas

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 22 Desember 2018 07:01 WIB

Ilustrasi hacker. foxnews.com

TEMPO.CO, Canberra – Pemerintah Federal Australia meminta pemerintah Cina untuk menghentikan plot global oleh kelompok peretas yang didukung lembaga intelijen negara itu dari kegiatan mencuri hak kekayaan intelektual negara Barat.

Baca:

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat telah mendakwa dua peretas asal Cina terkait kegiatan peretasan ini, yang disebut telah menyasar setidaknya 45 perusahaan dan lembaga pemerintahan AS.

“Ini adalah kampanye peretasan global oleh sekelompok peretas yang bekerja untuk kepentingan kementerian Keamanan Negara Cina. Ini mencakup global dan sangat signifikan,” kata Alastair MacGibbon, kepala Pusat Keamanan Siber Australia, kepada radio ABC seperti dikutip News pada Jumat, 21 Desember 2018.

Advertising
Advertising

Baca:

Menurut Alastair, kegiatan ini bisa mengenai ribuan perusahaan secara global. “Kami tahu ada sejumlah korbannya di Australia,” kata Alastair. Dia menuduh divisi peretasan pemerintah Cina telah mengambil makanan dari meja orang Australia.

Sejumlah perusahaan Australia yang terkena peretasan ini telah diberitahu oleh otoritas pada 2016 dan 2017.

Menteri Luar Negeri Marise Payne dan Menteri Dalam Negeri, Peter Dutton, mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa APT10 ini merupakan serangan siber berkelanjutan.

Baca:

“Australia meminta semua negara termasuk Cina untuk menegakkan komitmen untuk menahand iri dari pencurian siber terhadap kekayaan intelektual, rahasia dagang, dan informasi bisnis rahasia, yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dalam bisnis,” begitu pernyataan bersama keduanya.

Sebelumnya, Deputi Jaksa Agung AS, Rod Rosenstein, mengatakan ada dua orang dari kelompok APT10 yang terkena dakwaan. Kedua peretas ini, yang bernama Zhua Hua dan Zhang Shilong, bekerja atas perlindungan dari kementerian Keamanan Negara Cina.

Soal ini, Hua Chunying, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina, menolak tudingan itu dan menyebutnya mengada-ada. Pemerintah Cina menyebut tudingan itu bersifat jahat.

Baca:

Cina secara tegas menjaga keamanan siber, selalu menolak dan menangani semua bentuk pencurian siber,” kata Hua Chunying, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina seperti dilansir CNN. “Pemerintah Cina tidak pernah berpartisipasi atau mendukung pencurian rahasia dagang.”

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

11 jam lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

13 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya