Pemilu Bangladesh, Facebook dan Twitter Hapus Akun Berita Bohong

Jumat, 21 Desember 2018 14:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook dan Twitter menghapus sejumlah akun dan halaman di media sosial tersebut yang terkait dengan pemerintah Bangladesh. Langkah itu dilakukan beberapa hari menjelang pemilu di negara Asia Selatan itu.

Facebook adalah media sosial paling populer di Bangladesh dengan jumlah pengguna sekitar 30 juta user. Facebook mengkonfirmasi telah menghapus sekitar sembilan laman berita palsu terkait individu di pemerintah Bangladesh dan menghapus enam akun.

Baca: Rusuh di Bangladesh Berlanjut, Sejumlah Jurnalis Dipukuli

Sketsa logo media sosial Twitter yang pertama (kiri), dan yang terkenal saat ini. Sejumlah brand ternama mengalami evolusi dalam logo perusahaannya. Boredpanda.com

Juru bicara pemerintah Bangladesh, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Informasi Bangladesh sampai Kamis, 21 Desember 2018 belum mau berkomentar terkait hal ini.

Advertising
Advertising

“Perilaku seperti ini tidak diperbolehkan di Facebook karena bisa salah mengartikan kebijakan kami. Kami tidak mau masyarakat atau organisasi menciptakan akun yang bisa mengaburkan siapa mereka,” kata Kepala Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher.

Baca: Kritik Kekerasan Demonstrasi, Bangladesh Kecam Kedubes AS

Sementara itu, Twitter mengatakan telah mengidentifikasi dan membekukan 15 akun yang berhubungan dengan platform manipulasi. Akun-akun itu memiliki pengikut tak lebih dari 50 followers.

Facebook dan sejumlah perusahaan teknologi lainnya sedang berada di bawah tekanan untuk meningkatkan upaya menghapus konten menyesatkan atau illegal guna memastikan berita bohong tidak diunggah dan disebarluaskan. Kedati Facebook sudah meningkatkan kemampuan cek-fakta, namun media sosial itu masih menghadapi kritik karena dinilai masih lamban dalam menutup akun-akun penyebar kebohongan.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

8 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

4 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

6 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

8 hari lalu

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

Kasus Palti Hutabarat ini bermula saat beredar video dengan rekaman suara tentang arahan untuk kepala desa agar memenangkan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

8 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

8 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

10 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

15 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

17 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya