Fakta-fakta Kasus Rekayasa Berita Claas Relotius di Der Spiegel

Kamis, 20 Desember 2018 14:00 WIB

Claas Relotius.[Heavy.com]

Relotius mengakui dengan sengaja, sistematis dan niat jahat merekayasa beritanya. Salah satu contoh adalah dia memasukan tokoh di ceritanya yang tidak pernah ia temui atau wawancarai sama sekali, namun mengutip pernyataan dan menceritakan tentang mereka. Dia menyesuaikan gambaran tokoh berdasarkan rekaman video atau media lain.

Baca: AS Masuk Daftar Negara Paling Mematikan Bagi Jurnalis

Dengan melakukan hal itu, dia menciptakan karakter yang "benar-benar ada" namun cerita tentang orang tersebut direkayasa oleh Relotius.

Relotius pertama kali menulis untuk Der Spiegel sebagai pekerja lepas, namun kemudian dia dipekerjakan sebagai editor selama satu setengah tahun terakhir. Sejak 2011, ia telah menulis 60 artikel yang diterbitkan di majalah Der Spiegel atau Spiegel Online.

Salah satu tulisan rekayasa Claas Relotius berjudul "En Kinderspiel" tentang kehidupan seorang bocah perempuan selama teror ISiS di Irak.[www.spiegel.de]

Berdasarkan pengakuannya, ada 14 berita yang direkayasa. Namun Der Spiegel belum bisa memastikan apakah angkanya lebih tinggi dari pengakuan Relotius.

Di antara yang direkayasa adalah artikel berjudul "Saksi Terakhir" atau "Die Letzte Zeugin" yang menceritakan seorang saksi yang menyaksikan hukuman mati di AS, kemudian "Anak-anak Singa" tentang anak-anak yang diculik ISIS di Irak, lalu artikel "Nomor 440" tentang tahanan Guantanamo.

Apakah Media Lain Terdampak?

Der Spiegel belum bisa memastikan apakah media lain terdampak aksi Relotius, mengingat ia juga bekerja pada media lain di Jerman dan luar negeri. Saat menjadi pekerja lepas, ia juga menerbitkan tulisan di Cicero, Neue Zürcher Zeitung am Sonntag, Financial Times Deutschland, Die Tageszeitung, Die Welt, Süddeutsche Zeitung Magazin, Weltwoche, Zeit Online, dan Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung.

Baca: TIME Nobatkan Jurnalis Sebagai Person of The Year 2018

Hingga saat ini rekayasa laporan Relotius di Der Spiegel telah diklarifikasi dan artikel online yang ditulisnya sudah dihapus dari arsip, namun pihak Der Spiegel masih menyelidiki kemungkinan bukti lain.

Untuk kepentingan penyelidikan Der Spiegel membuka kontak narahubung hinweise@spiegel.de. Der Spiegel juga akan melaporkan rilis perkembangan investigasinya ke publik dalam kasus Claas Relotius.

Berita terkait

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

1 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

2 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

2 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

4 hari lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

5 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

5 hari lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

8 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

8 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya