Donald Trump Sebut Rakyat Akan Berontak Jika Dia Dimakzulkan

Rabu, 12 Desember 2018 19:30 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbincang dengan para pendukungnya setelah mengucap ikrar kesetiaan di Trump National Golf Club, New Jersey, AS, Sabtu, 11 Agustus 2018. Donald Trump menemui geng motor pendukungnya yang bernama Bikers for Trump. AP Photo/Carolyn Kaster.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump menyatakan rakyat akan memberontak jika dia dimakzulkan dari kursi kepresidenan.

Pernyataan Trump dilontarkan selama wawancara di Gedung Putih dengan Reuters, sejak jaksa federal di New York mengajukan dakwaan untuk Michael Cohen, mantan pengacara pribadi Trump.

Baca: 3 Tokoh Amerika Bicara Pemakzulan Trump

"Sulit untuk mendakwa seseorang yang tidak melakukan kesalahan dan siapa yang menciptakan ekonomi terbesar dalam sejarah negara kita," kata Trump, seperti dikutip dari Reuters, 12 Desember 2018.

Pemakzulan Trump menjadi topik yang dibicarakan di berbagai lini partai.

Advertising
Advertising

Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pengacara pribadinya Michael Cohen. REUTERS/Lucas Jackson, Leah Millis/File Photos

Cohen mengaku bersalah melanggar peraturan dana kampanye pada Agustus, dan mengakui dia membayar uang tutup mulut kepada perempuan atas arahan Trump untuk menjaga isu skandal seks selama pilpres 2016.

Bulan lalu, Cohen juga mengakui ia berbohong kepada Kongres tentang proyek real estat presiden di Rusia.

Baca: Disebut Demokrat Bisa Terkena Pemakzulan, Trump Membela Diri

Menurut laporan Washington Post, dokumen pengadilan pada Jumat menyebut presiden sebagai pihak dalam beberapa pelanggaran federal. Para ahli hukum mengatakan dia dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas tindak pidana berat termasuk penipuan pajak dan kejahatan pengungkapan publik.

Pengacara Trump, Rudolph W. Giuliani juga menyatakan pada bulan Agustus bahwa rakyat Amerika akan memberontak terhadap pemakzulan.

Klaim Ekonomi Donald Trump

<!--more-->

Donald Trump beberapa kali mengklaim AS adalah ekonomi terbesar dunia. Washington Post mengumpulkan pernyataan-pernyataan Trump ini di antaranya di Twitter 4 Juni 2018 Trump menulis "Kita memiliki ekonomi terkuat dalam sejarah bangsa kita", kemudian pernyataan kepada wartawan pada 15 Juni "Kita memiliki ekonomi terbesar dalam sejarah negara kita", lalu selama wawancara di Fox and Friends pada 23 Agustus, "Dikatakan ekonomi kita adalah yang terkuat yang pernah kita alami dalam sejarah kita, dan kalian lihat saja pada angka-angkanya."

The Hill melaporkan, mengutip pada data World Economic Forum (WEF) 2018, laporan World Competitiveness Report menyebut Amerika Serikat menempati peringkat pertama dalam daya saing global, naik dari peringkat ketiga selama beberapa tahun terakhir, dan peringkat pertama dalam sepuluh tahun terakhir.

"Daya saing global ditentukan oleh serangkaian institusi, kebijakan dan faktor yang menentukan tingkat produktivitas suatu negara...Dan produktivitas mengarah pada pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan," menurut lapoiran WEF, yang dikutip The Hill pada 18 Oktober.

WEF memberi peringkat masing-masing dari 140 negara yang mereka pelajari sesuai identifikasi sebagai faktor penentu produktivitas dan dinamisme. Skor masing-masing negara ditentukan oleh kombinasi survei opini eksekutif dan ukuran kuantitatif.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang berkampanye di Billings, Montana, pada Kamis, 6 September 2018, mendesak pendukungnya untuk mencoblos pada pemilu tengah pada November 2018 agar dia tidak terkena pemakzulan. AP via Chicago Tribune

Sementara The Fact Checker Washington Post pada 7 September melaporkan data yang berbeda dari laporan WEF atau klaim Trump. Salah satunya tingkat pengangguran yang mencapai 3,9 persen pada Agustus, lebih tinggi dari Mei yang mencapai 3.8 persen. Sebagai perbandingan angka pengangguran pada 1953 sebesar 2.5 persen, dan 3,8 persen pada tahun 2000.

Selain angka pengangguran, Washington Post juga membeberkan produk domestik bruto (GDP). Ini adalah statistik lain yang sering dikutip Trump. GDP adalah ukuran ekonomi terluas dan selama kampanye dia berjanji untuk mencapai tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4 persen. Pada kuartal kedua mencapai 4,2 persen, tetapi masih di bawah 5,1 persen dan 4,9 persen dicapai dalam dua kuartal pada tahun 2014, atau 4,7 persen peningkatan dalam seperempat pada tahun 2011.

Baca: Dua Tokoh Kunci Demokrat Amerika Wacanakan Pemakzulan Trump

Apapun klaim pro dan kontra terhadap Trump tidak membuat isu pemakzulan padam, mengingat Demokrat sangat berambisi memecat Trump sebagai presiden.

Pemakzulan sendiri membutuhkan mayoritas suara DPR, di mana Demokrat akan mengambil alih mayoritas DPR pada Januari mendatang setelah menang di Pemilu Sela AS. Namun ini baru tahap awal, untuk pemakzulan dibutuhkan dua pertiga suara mayoritas di Senat, di mana rekan-rekan Donald Trump dari Partai Republik adalah mayoritas.

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

19 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

23 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

26 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

28 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

29 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya