TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membela pembayaran uang tutup mulut yang dilakukannya menjelang pemilihan Presiden AS 2016.
Baca:
Dua Tokoh Kunci Demokrat Amerika Wacanakan Pemakzulan Trump
Trump mengatakan ini sehari setelah dua tokoh kunci Partai Demokrat mengatakan Trump berpeluang terkena pemakzulan dan dipenjara karena melakukan pelanggaran hukum terkait dana kampanye.
Menurut Trump, mengutip pernyataan dari media Fox News, Partai Demokrat tidak bisa menemukan kasus besar untuk mengaitkan tim kampanyenya dengan orang Rusia setelah testimoni tertutup bekas Direktur FBI James Comey di Kongres kemarin.
Baca:
“Itu karena TIDAK ADA KOLUSI. Jadi sekarang Demokrat mengejar transaksi pribadi yang sederhana. Menyebutnya dengan keliru sebagai kontribusi dana kampanye padahal bukan. Bahkan kalaupun itu benar, itu hanya akan menjadi kasus perdata seperti kasus Obama,” kata Trump lewat cuitan pada Senin, 10 Desember 2018 waktu setempat.
Menurut Trump, pembayaran uang tutup mulut itu dilakukan dengan benar oleh seorang pengacara. “Sehingga bahkan tidak bakal kena denda. Itu menjadi tanggung jawab pengacara jika dia melakukan kesalahan bukan saya. Cohen Cuma berusaha agar hukumannya dikurangi. PERBURUAN PENYIHIR,” kata Trump lewat cuitan sambil menggunakan huruf kapital untuk menekankan kata tertentu tertentu.
Baca:
Seperti dilansir Business Insider dengan mengutip CBS dan CNN, tokoh senior Demokrat Jerrold Nadler bakal menjadi ketua Komisi Hukum DPR AS. Dan Adam Schiff bakal menjadi ketua Komisi Intelijen DPR AS. Keduanya bersuara kritis terhadap Trump terkait pembayaran uang tutup mulut itu.
Nadler mengatakan jika pembayaran uang tutup mulut Trump kepada dua perempuan yaitu bekas pemain film porno Stormy Daniels dan model Playboy Karen McDougal terbukti maka itu bisa menjadi pelanggaran hukum berujung pemakzulan. Dia menilai itu merupakan bentuk pelanggaran Undang-Undang mengenai Dana Kampanye.
Baca:
Sedangkan Schiff, yang kerap mengkritik Trump, mengatakan suami Melania itu bisa terkena hukuman penjara setelah usai menjabat. Trump bakal membutuhkan pengampunan dari Presiden berikutnya agar lolos dari penjara, menurut Schiff.