Cina Panggil Dubes AS, Protes Keras Penahanan Direktur Huawei

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 10 Desember 2018 12:19 WIB

Meng Wanzhou, putri pendiri perusahaan telekom Cina, Huawei yang juga kepala keuangan global perusahaan itu. [Channel News Asia]

TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina mengatakan telah memanggil duta besar Amerika Serikat di Beijing pada Ahad, 9 Desember 2018 untuk menyampaikan protes keras.

Baca:

Protes ini terkait penangkapan Direktur Keuangan Global Huawei Technologies, Meng Wanzhou, di Vancouver, Kanada, pada 1 Desember 2018.

Wakil Menteri Luar Negeri Cina, Le Yuncheng, mengatakan kepada Duta Besar Terry Branstad bahwa AS telah membuat permintaan tidak masuk akal soal penahanan Meng, yang juga anak dari pendiri Huawei.

Advertising
Advertising

“Tindakan AS melanggar secara serius hak-hak hukum dari warga negara Cina. Dan sifat tindakan itu benar-benar buruk,” kata Le kepada Branstad seperti dilansir Reuters pada Ahad, 9 Desember 2018.

Baca:

Pemerintah Cina telah memanggil duta besar Kanada di Bejing untuk mengajukan protes keras soal ini sehari sebelumnya. Saa itu Le Yucheng mengatakan ada konsekuensi serius yang harus dihadapi Kanada jika negara itu tidak juga melepas Meng.

Pada pertemuan itu, duta besar Kanada dikabarkan mengatakan pemerintahnya memberikan akses konsuler agar pemerintah Cina bisa menemui Meng.

Pemerintah Cina mendesak pemerintah AS untuk memperhatikan posisi negara itu dan segera menarik surat perintah penahanan Meng. “Cina akan merespon lebih jauh tergantung tindakan AS,” kata dia tanpa merinci lebih lanjut.

Baca:

CNBC melansir Meng ditangkap di Vancouver, Kanada, pada 1 Desember 2018 saat pesawat yang ditumpanginya sedang transit di sana. AS meminta otoritas hukum Kanada agar menahan Meng, yang diduga telah melanggar hukum sanksi ekspor terkait pengerjaan infrastruktur telekomunikasi oleh Huawei di Iran. Sanksi itu menyatakan perusahaan-perusahaan dilarang menggunakan sistem keuangan AS untuk menyalurkan barang dan jasa ke negara yang terkena sanksi.

Soal ini, Senator AS, Marco Rubio, mengatakan bakal menggagas undang-undang untuk melarang perusahaan telekomunikasi Cina untuk berbisnis di negaranya.

Baca:

“Kita harus mengerti perusahaan Cina tidak seperti perusahaan Amerika. Kita bahkan tidak bisa membuat Apple membuka kata kunci di iPhone terkait investigasi teroris,” kata dia.

Menurut Rubio, saat pemerintah Cina meminta perusahaan telekomunikasi asal negara itu untuk menyerahkan semua data yang telah dikumpulkan di negara tempat perusahaan itu beroperasi, mereka akan langsung melakukannya.

“Tidak diperlukan surat perintah. Tidak ada hal seperti itu. Mereka akan langsung melakukannya. Mereka harus. Ini harus kita pahami,” kata Rubio, yang juga mengkritik perusahaan telekomunikasi asal Cina, ZTE, yang mengaku bersalah pada 2017 karena telah melanggar undang-undang di AS terkait penjualan produk teknologi buatan AS ke Iran. Huawei merupakan perusahaan manufaktur telekomunikasi nomor satu Cina dan ZTE peringkat dua.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

12 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

21 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya