Ulas Mainan di Youtube, Bocah 7 Tahun Asal AS Raup Rp 310 Miliar
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 5 Desember 2018 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah berusia tujuh tahun asal Amerika Serikat menjadi bocah berpenghasilan tertinggi di Youtube dengan mengumpulkan 17 juta Poundsterling atau Rp 310 miliar pada tahun ini.
Kanal Youtube Ryan ToysReview memiliki 17 juta pengikut, menempatkannya di bagian atas daftar Forbes 2018, seperti dilansir dari Dailymail.co.uk, 4 Desember 2018.
Video-videonya yang menujukkan ulasan mainan berdampak besar pada penjualan produk.
Baca: Bocah di Cina Mulai Bermain dengan Mainan Kecerdasan Buatan
Ryan, yang mengunggah video baru setiap hari, telah melakukannya sejak Maret 2015, yang juga menampilkan orang tua dan saudara kembar perempuannya.
"Karena saya menghibur dan saya lucu," katanya kenapa kanal Youtubenya ditonton banyak orang.
Ibunya, yang enggan mengungkapkan nama lengkap, berhenti dari pekerjaannya sebagai guru kimia untuk berkonsentrasi pada karir internetnya yang tumbuh pesat, menurut laporan The Verge.
Ibunya mengatakan Ryan adalah pengulas yang rajin sebelum kanal Youtubenya dibuat.
"Suatu hari, dia bertanya kepada saya,: Bagaimana saya tidak tampil di YouTube ketika semua anak-anak lain ada?" TubeFilter.
"Jadi kita memutuskan "ya" kita bisa melakukannya," kata ibunya.
Baca: Aksi Menggemaskan Bocah Ganggu Paus Fransiskus Saat Ceramah
Orang tuanya kemudian membawa Ryan ke toko untuk mendapatkan mainan pertamanya berupa satu set kereta Lego.
Dia mengatakan sebagian besar video difilmkan pada akhir pekan, dan diedit ketika Ryan ada di sekolah.
Forbes mengatakan bahwa sebagian besar pemirsa adalah anak-anak dari usia yang sama, dan sebagian besar videonya terbuka dengan dia bermain dengan mainan baru sebelum berbagi pikirannya.
Baca: Bocah Australia Bikin Startup Cuci Mobil untuk Beli Komputer
Karena dia masih sangat muda, 15 persen penghasilan Ryan ditangguhkan sampai usianya cukup dewasa.
Tahun lalu Ryan adalah Youtuber berpenghasilan tertinggi ke delapan, menghasilkan US$ 11 juta (Rp 157 miliar) atau setengah dari jumlah tahun ini.
