Militer AS: Serangan Elektromagnetik Lumpuhkan Pertahanan Negara

Selasa, 4 Desember 2018 08:00 WIB

Ilustrasi senjata laser luar angkasa. Youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Militer memperingatkan pemerintah Amerika Serikat untuk bersiap terhadap serangan senjata elektromagnetik atau EMP dari negara-negara seperti Korea Utara, Rusia dan Iran karena bisa melumpuhkan pertahanan negara dan kepanikan massal. Militer AS merilis laporan bahwa negara-negara tersebut sedang mengembangkan teknologi EMP.

Laporan mengejutkan yang diterbitkan oleh Air Force's Air University, mengungkap bahwa AS tidak siap dengan serangan yang dapat mematikan semua jaringan listrik, membunuh 90 persen populasi East Coast, dan menyebabkan kekacauan massal.

Baca: Cina Kembangkan Satelit Laser Pendeteksi Kapal Selam

Menurut laporan, serangan itu bisa memakan waktu 18 bulan untuk memulihkan jaringan listrik dan tatanan sosial.

"Berdasarkan keseluruhan data yang tersedia, serangan spektrum elektromagnetik mungkin menjadi ancaman bagi Amerika Serikat, Demokrasi dan tatanan dunia," kata laporan yang diterbitkan tahun ini, ungkap Dailymail.co.uk, 4 Desember 2018.

Advertising
Advertising

Sistem senjata elektromagnetik (EMP) kemungkinan bisa menggantikan senjata nuklir.[wikimedia/fpif.org]

Senjata EMP menggunakan cahaya, laser, gelombang mikro tak terlihat dan energi elektromagnetik untuk memutus aliran listrik. Sumber alami gelombang elektromagnetik muncul pada badai matahari atau secara artifisial dalam perangkat keras seperti radar atau senjata nuklir.

Korea Utara, Rusia, Iran, dan AS, telah mengembangkan senjata semacam itu. Tapi laporan itu memperingatkan, AS harus mulai bersiap menghadapi serangan.

Baca: Gandeng Raytheon, Amerika Serikat Kembangkan Senjata Laser

Jika AS diserang EMP, listrik akan hilang, senjata militer tidak berfungsi, 99 reaktor nuklir kemungkinan akan meleleh karena tidak ada listrik untuk mendinginkan reaktor, dan 4,1 juta orang yang tinggal di dekat reaktor nuklir akan mengungsi karena awan radioaktif menyebar, menurut ke Washington Examiner.

"Sebuah serangan EMP akan menyebabkan kerugian seketika dan simultan dari banyak teknologi bergantung pada daya listrik dan papan sirkuit komputer, seperti telepon seluler dan perangkat GPS," ungkap laporan.

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

13 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

3 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

4 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

6 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

7 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

9 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

9 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya