Rusia Aktifkan Batalion S-400 di Perbatasan, Ukraina Cemas

Jumat, 30 November 2018 12:00 WIB

Rusia juga menempatkan sistem pertahanan udara S-400 Triumph di aset-aset pentingnya di Suriah. S-400 disebut-sebut sebagai pertahanan udara paling canggih, rudal-rudalnya mampu melaju dengan kecepatan 4.800 m/detik, sehingga target sejauh 400 km dapat dihancurkan dalam waktu sekitar 83 detik saja. sputniknews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Batalion keempat sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumf Rusia telah disiagakan di Crimea dekat perbatasan dengan Ukraina.

"Hari ini, di Dzhankoy, unit sistem pertahanan rudal udara S-400 Triumph ... diaktifkan untuk menjamin pertahanan udara Crimea," tegas Kepala Departemen Informasi Armada Laut Hitam Rusia Alexey Rulev, dilaporkan dari Sputniknews, 30 November 2018.

Baca: Ukraina Terapkan Darurat Militer, Rusia Pasang Sistem S-400

Langkah ini adalah tanggapan darurat militer Ukraina setelah insiden penyitaan kapal perang Ukraina beserta awak oleh Rusia, setelah menyeberang ke perbatasan Rusia secara ilegal di Selat Kerch.

Sistem pertahanan udara Rusia S-400.[Sputniknews]

Advertising
Advertising

Rusia mengklaim tiga kapal Ukraina telah memprovokasi AL mereka setelah ilegal melintasi perbatasan maritim Rusia dan berlayar menuju Selat Kerch, pintu masuk ke Laut Azov. Kapal-kapal itu disita oleh Rusia setelah tidak menanggapi tembakan peringatan Rusia.

Baca: Berlakukan UU Darurat Militer, Ukraina Antisipasi Serangan Rusia

Sebagai tanggapan atas insiden itu, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menandatangani sebuah dekrit yang secara resmi mengumumkan darurat militer di sejumlah wilayah Ukraina yang terletak di perbatasan Rusia serta pantai Laut Hitam dan Laut Azov selama 30 hari.

Kapal penjaga pantai Rusia menahan tiga kapal Ukraina di Selat Kerch, Laut Azov, yang terletak dekat Crimea, pada Ahad, 25 November 2018.

Sebelumnya pada September, sumber pemerintah melaporkan bahwa batalion keempat S-400 akan dikerahkan ke Crimea dekat kota Dzhankoy, sementara Armada Laut Hitam Rusia mengatakan bahwa batalion ketiga S-400 dimasukkan ke dalam dinas aktif, di kota Crimea, Yevpatoria.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam rencana Rusia yang mengerahkan batalion rudal pertahanan udara S-400 ke semenanjung Crimea.

Olexiy Makeyev, Direktur Politik Kementerian Luar Negeri Ukraina, mengatakan kepada Al Jazeera pemasangan S-400 sangat berbahaya tidak hanya untuk Ukraina tetapi seluruh wilayah Laut Hitam.

Baca: 5 Kecanggihan Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia

"Jangkauan operasional sistem hingga 400 kilometer sehingga menempatkan semua negara di sekitar wilayah Laut Hitam, termasuk anggota NATO di bawah ancaman serangan. Kami tahu bahwa rudal S-400 Rusia juga dapat digunakan untuk target darat," tegas Makeyev.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

16 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

6 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya