Membunuh Pelajar, Polisi di Filipina Dihukum 49 Tahun Penjara

Kamis, 29 November 2018 13:30 WIB

Masyarakat Filipina melakukan aksi jalan menuntut keadilan atas pembunuhan terhadap remaja, Kian Lloyd delos Santos, Filipina. Sumber: Jonathan Cellona, ABS-CBN News

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Filipina pada Kamis, 29 November 2018, menjatuhkan hukuman hingga 49 tahun penjara pada tiga aparat kepolisian atas kasus pembunuhan seorang pelajar SMA, Kian Lloyd delos Santos, 17 tahun.

Pengadilan kota Caloocan dalam putusannya menyebut tiga aparat kepolisian yang identitasnya tidak dipublikasi, terbukti bersalah atas pembunuhan yang terjadi pada 2017 di wilayah pinggir ibu kota Manila.

"Tembak dulu, pikirkan kemudian. Ini sikap yang tidak boleh ada di lingkungan masyarakat yang beradab. Jangan pernah menjadikan pembunuhan sebagai fungsi penegakan hukum. Nyawa manusia tak pernah bisa menjadi tolak ukur kedamaian," kata hakim Roldolfo Azucena, dalam putusannya, seperti dikutip dari Reuters, 29 November 2018.

Baca: Duterte Perluas Perang Narkoba hingga Sekolah Dasar Filipina

Kian Loyd delos Santos. Sumber: Inquirer.net

Advertising
Advertising

Baca: 5 Poin Soal Perang Narkoba Brutal di Filipina Ala Duterte

Putusan ini merupakan yang pertama dimana keadilan ditegakkan untuk pembunuhan yang dilakukan di luar jalur hukum oleh aparat keamanan. Putusan ini diambil di tengah operasi pemberantasan terhadap narkoba yang dilakukan oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Dalam operasi ini, Duterte memerintahkan tembak di tempat kepada pengedar narkoba. Operasi antinarkoba ini diperkirakan telah menewaskan hampir 5 ribu orang.

"Kami menghormati putusan pengadilan. Kami tidak mentoleransi segala perbuatan dosa yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Namun kami mendukung aparat kepolisian yang memerangi narkoba yang melakukan tugas mereka berdasarkan hukum," kata Benigno Durana, Juru bicara Kepolisian Nasional Filipina.

Kematian Delos Santos telah memancing perhatian luas dari publik Filipina, dimana kondisi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Delos Santos ditemukan tewas di sebuah lorong gelap dan kumuh dengan sebuah pistol ditangan kirinya. Kepolisian mengklaim Delos Santos bunuh diri, namun dugaan itu dibantah oleh keluarga Delos Santos.

Sejumlah kamera keamanan memperlihatkan beberapa aparat kepolisian secara agresif membawa seorang laki-laki, yang cocok dengan ciri-ciri Delos Santos, dan melakukan pembunuhan terhadapnya karena dia diduga pengedar narkoba.

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

5 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

8 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

16 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

18 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

20 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

21 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

21 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

21 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

22 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

22 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya