Sekjen PBB Khawatir Memanasnya Hubungan Rusia-Ukraina

Kamis, 29 November 2018 09:00 WIB

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan atas insiden di Selat Kerch serta menyerukan Rusia dan Ukraina untuk menghindari resiko yang bisa meningkatkan ketegangan.

"Sekretaris Jenderal sangat prihatin atas insiden 25 November dekat Semenanjung Crimea di Laut Hitam pada Selat Kerch yang melibatkan kapal Ukraina dan Rusia. Dia menekankan kebutuhan mendesak untuk menghindari resiko peningkatan lebih lanjut dari situasi ini," kata Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric, seperti dilaporkan dari TASS, 28 November 2018.

Baca: Pernyataan 5 Negara Soal Insiden Rusia dan Ukraina

Sekretaris jenderal mendesak kedua pihak untuk menahan diri dan mengambil langkah-langkah untuk menahan insiden ini dan mengurangi ketegangan melalui semua sarana damai yang tersedia sesuai dengan Piagam PBB.

Rusia menahan tiga kapal Ukraina di pelabuhan Kerch karena kapal itu diduga memasuki kawasan laut secara ilegal. Ada dua kapal kecil bersenjata artileri dan sebuah kapal tunda yang ditangkap. FSB - TASS

Advertising
Advertising

Guterres juga menunjukkan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, dalam batas-batas yang diakui secara internasional, sesuai dengan resolusi Majelis Umum dan Dewan Keamanan yang relevan, juga harus dihormati sepenuhnya.

Baca: Berlakukan UU Darurat Militer, Ukraina Antisipasi Serangan Rusia

Pada 25 November, tiga kapal angkatan laut Ukraina dituduh melanggar perbatasan maritim Rusia di Selat Kerch.

Kapal-kapal Ukraina tidak menanggapi tembakan peringatan dari kapal-kapal Dinas Keamanan Rusia (FSB) dan Armada Laut Hitam Rusia yang mengejar mereka.

Kapal penjaga pantai Rusia menahan tiga kapal Ukraina di Selat Kerch, Laut Azov, yang terletak dekat Crimea, pada Ahad, 25 November 2018.

Kapal Rusia kemudian melepaskan tembakan langsung ke arah kapal Ukraina. Tiga tentara Ukraina terluka ringan dan menerima perawatan medis. Rusia juga menyita tiga kapal Ukraina, dua kapal perang dan satu kapal tunda.

Baca: Ukraina Terapkan Darurat Militer, Rusia Pasang Sistem S-400

Menyusul insiden ini, Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko, Dewan Keamanan Nasional dan Pertahanan Ukraina memutuskan untuk memberlakukan darurat militer di Ukraina sebagai antisipasi serangan darat Rusia.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

7 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

7 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

12 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

15 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya