Batu Nisan Tak Bernama di Pemakaman untuk Pengungsi

Selasa, 27 November 2018 07:56 WIB

Makam tanpa nama di Catania, Italia. Sumber: Stefania D'Ignoti/Al Jazeera

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar tiga kilometer dari jantung kota Sisilia, Catania, Italia, berdiri sebuah monumen di kawasan pemakaman Sicilia. Kondisi pemakaman itu tidak terawat dengan bunga segar dan rumput yang melilit batu-batu nisan berbentuk salib.

Sebagian besar mereka yang dimakamkan di pemakaman itu adalah pengungsi dan imigran, yang meninggal di laut saat mencoba menyeberang ke Eropa. Pemakaman itu menjadi tempat peristirahatan terakhir lebih dari dua ribu imigran.

Baca: Kapal Tenggelam di Mesir, 162 Pengungsi Tewas

Rute laut mediterania dikenal sangat berbahaya. Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM menyebut, sepanjang tahun ini lebih dari dua ribu orang meninggal di laut itu. Otoritas lokal menyebut, hanya satu dari 10 jasad yang biasanya teridentifikasi.

"Sebagian besar jasad tidak teridentifikasi. Ini lama-lama menjadi data statistik, bukannya manusia," kata Giorgia Mirto, Antropoligis Sicilian dan pendiri Mediterranean Missing, sebuah proyek pengumpulan data nama-nama pengungsi dan imigran yang tewas di laut mediterania.

Baca: Kapalnya Terbalik, 400 Pengungsi Tenggelam di Laut Tengah

Advertising
Advertising

Rute laut mediterania dikenal sangat berbahaya. Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM menyebut, sepanjang tahun ini lebih dari dua ribu orang meninggal di laut itu. Otoritas lokal menyebut, hanya satu dari 10 jasad yang biasanya teridentifikasi. Sumber: Santi Palacios/AP Photo/Aljazeera

Setelah menghabiskan waktunya melakukan penelitian di pemakaman di seluruh Sicilia, Mirto mengidentifikasi sebuah trend. Di Sicilia, imigran telah menjadi bagian dari komunitas. Sejumlah warga membawa bunga dan memanjatkan doa di kuburan para imigran.

Sebelumnya pada Agustus lalu, Angelo Milazzo, aparat kepolisian, menemani Jamal Mekdad, seorang laki-laki asal Suriah dan dua anaknya mengunjungi pemakaman Melilli, sebuah desa pelabuhan di Syracuse, wilayah di timur Sicily. Mekdad dan anak-anaknya mengunjungi makam istri dan ibunya yang tewas saat berusaha menyeberangi laut Mediterania pada 2014. Ketika itu, mereka hendak berlindung ke Denmark.

"Saya masih menangis setiap kali mengingat hari itu," kata Milazzo, seperti dikutip dari aljazeera.com, Senin, 27 November 2018.

Milazzo merupakan salah satu anggota unit kepolisian yang bertugas menghentikan para imigran tak berdokumen. Hal yang sulit dilupakannya ketika dia melihat 24 imigran yang tewas saat berupaya menyeberang agar bisa menginjakkan kaki di Benua Biru.

Sejak peristiwa itu, Milazzo melakukan tugas di luar kewenangannya, yakni mencoba mengidentifikasi para korban tewas. Di luar jam kerjanya, dia menghabiskan waktu dari kota ke kota, ke pemakaman dan mencari di kemungkinan kecocokan data di Facebook.

Mengidentifikasi imigran dan pengungsi tewas tanpa dokumen, bukan perkara mudah. Sebagian besar korban tidak memiliki dokumen seperti pasport. Walhasil, kepolisian harus bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mengevaluasi jasad dengan membuat data forensik berdasarkan DNA, asal, berat dan tinggi badan, serta jenis kelamin.

Data-data itu lalu dikirim ke sebuah pusat kepolisian dan pusat imigran yang menangani para korban dari perahu rusak saat akan menyeberang ke Eropa. Sebab sebagian besar dari mereka, bepergian bersama keluarga.

Mengidentifikasi korban tewas tanpa identitas dan sudah kubur di pemakaman bukan pekerjaan mudah. Namun ini menjadi tugas setiap manusia untuk mengembalikan martabat seseorang yang mungkin berarti di hidup orang lain dengan menemukan identitasnya.

Berita terkait

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

15 jam lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

17 jam lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

2 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

2 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

8 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

9 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

10 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

11 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

12 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

14 hari lalu

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?

Baca Selengkapnya