Catatan Terakhir Misionaris AS Sebelum Tewas di Pulau Sentinel

Sabtu, 24 November 2018 16:30 WIB

John Allen CHua, pria AS yang juga missionaris tewas dibunuh oleh suku terasing di pulau Sentinel, Kepulauan Andaman, India.

TEMPO.CO, Jakarta - Misionaris muda Amerika Serikat yang diduga tewas dipanah suku terasing Pulau Sentinel menulis catatan terakhirnya sebelum menginjakkan kaki di pulau tersebut.

"Tuhan melindungi saya dan menyamarkan saya dari penjaga pantai dan angkatan laut," tulis John Allen Chau sebelum tewas di Pulau Sentinel Utara, India, seperti dilaporkan dari Associated Press, 24 November 2018.

Baca: Misionaris AS Tewas Dibunuh Suku Terasing di Pulau Sentinel

Kapal-kapal otoritas India menjaga perairan di sekitar pulau untuk memastikan orang luar tidak pergi dekat ke Pulau Sentinel, yang dihuni oleh penduduk yang enggan diganggu.

Suku Sentinel tinggal di Pulau Sentinel Utara yang terletak di Samudra Hindia. Pulau yang memiliki luas 60 km persegi, sekitar 1.200 km dari daratan India. Pulau itu menjadi milik india sejak 1947, tapi diakui sebagai negara bagian yang berdaulat. movingshoe.com

Advertising
Advertising

Pada hari pertama, seorang anak kecil Sentinel menembak panah ke arah Chau, yang membuat Chau berenang kembali ke perahu nelayan yang menunggunya di lepas pantai. Anak panah itu menusuk Alkitab yang dibawanya, tulis Chau dalam catatan.

"Mengapa anak kecil harus menembak saya hari ini?" Tulisnya dalam catatannya, yang ditinggalkannya dengan para nelayan sebelum berenang kembali keesokan paginya."Suaranya yang tinggi masih terngiang di kepalaku."

Baca: Uniknya Hidup Suku Terasing di Pulau Sentinel, India

Polisi mengatakan Chau tahu bahwa Sentinel menolak berinteraksi dengan orang luar. Suku Sentinel kerapkali menembakkan panah dan tombak ke arah helikopter yang lewat dan membunuh nelayan yang hanyut ke pantai mereka.

Catatan Chau, yang dilaporkan pada Kamis oleh surat kabar India dan dikonfirmasi oleh polisi, menjelaskan bahwa Chau tahu dia mungkin terbunuh.

"Saya TIDAK MAU," tulis Chau, yang tampaknya ingin menyebarkan agama Kristen kepada penduduk pulau."Apakah lebih bijaksana untuk pergi dan membiarkan orang lain melanjutkan. Tidak, saya kira tidak."

Warga suku terasing di Pulau Sentinel Utara menggunakan tombak dan busur serta anak panah untuk memburu hewan-hewan yang berkeliaran di pulau kecil yang dikelilingi hutan. Mereka mengumpulkan tanaman untuk dimakan dan untuk dipakai sebagai bahan pembuat rumah. Tetangga terdekat mereka berjarak 50 kilometer jauhnya. indiathenation.com

Pihak berwenang India telah mencoba mencari cara untuk mengevakuasi tubuh Chau setelah dia dibunuh minggu lalu oleh penduduk pulau yang diduga me anahnya, kemudian menguburnya di pantai.

Sebuah tim yang terdiri dari polisi dan pejabat dari departemen kehutanan, departemen kesejahteraan suku dan penjaga pantai pada Jumat mengerahkan ekspedisi kapal ke pulau untuk mengetahui lokasi di mana Chau meninggal.

Baca: Polisi Kesulitan Evakuasi Mayat Misionaris AS dari Pulau Sentinel

Para pejabat membawa dua dari tujuh orang yang ditangkap karena membantu Chau mendekati pulau, untuk memberikan rute perjalanan Chau, menurut kepolisian kepulauan Andaman dan Nicobar.

Chau membayar nelayan pekan lalu untuk membawanya ke dekat Sentinel Utara, kemudian menggunakan kayak untuk mendayung ke pantai dengan membawa sejumlah hadiah termasuk sepak bola dan ikan.

Tidak menerimanya orang asing masuk ke wilayahnya, terbukti atas tewasnya seorang misionaris asal Amerika Serikat, John Allen Chau yang mencoba mendekati pulau mereka, sontak suku terisolasi tersebut menghujaninya dengan anak panah dan membiarkan John Allen Chau tewas di tepi laut. atlasandboots.com

"Karena suku Sentinel dilindungi oleh hukum untuk mempertahankan cara hidup mereka, tindakan pencegahan diambil oleh tim untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok suku yang rentan tidak terganggu dan tertekan selama misi evakuasi ini," kata kepolisian.

Polisi dan penjaga pantai telah melakukan survei udara di Pulau Sentinel Utara pada awal minggu. Sebuah tim polisi dan pejabat departemen kehutanan juga menggunakan perahu penjaga pantai untuk mengunjungi pulau pada Rabu.

Baca: Ekspedisi Amazon, Peneliti Temukan Suku Terasing di Brazil

Polisi sedang berkonsultasi dengan para antropolog, ahli kesejahteraan suku, dan para peneliti untuk mencari cara mengevakuasi mayat misionaris AS tersebut dari Pulau Sentinel, kata Dependera Pathak, direktur jenderal kepolisian di kepulauan Andaman dan Nikobar.

Berita terkait

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

2 hari lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

Kisah Beberapa Penginjil di Tanah Jawa Abad 19: Kiai Sadrach dan Lainnya

15 November 2023

Kisah Beberapa Penginjil di Tanah Jawa Abad 19: Kiai Sadrach dan Lainnya

Beberapa tokoh di abad ke-19 dikenal sebagai penginjil-penginjil besar pribumi di Jawa, yakni Paulus Tosari, Kiai Tunggul Wulung, dan Kiai Sadrach.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bunda Teresa hingga Disebut Orang Suci dan Ibu Bagi Kaum Melarat

18 Oktober 2023

5 Fakta Bunda Teresa hingga Disebut Orang Suci dan Ibu Bagi Kaum Melarat

Bunda Teresa dikenal sebagai sosok internasional yang peduli pada kemanusiaan

Baca Selengkapnya

8 Suku Terasing di Dunia, Tinggal di Hutan dan Ogah Tersentuh Dunia Luar

12 September 2023

8 Suku Terasing di Dunia, Tinggal di Hutan dan Ogah Tersentuh Dunia Luar

Suku-suku ini lebih memilih isolasi untuk melindungi tanah, budaya, dan kehidupan mereka. Campur tangan pihak luar sering dianggap ancaman.

Baca Selengkapnya

Pria Kaum Bapa Gereja yang Misioner dalam Pandangan Olly Dondokambey

7 September 2023

Pria Kaum Bapa Gereja yang Misioner dalam Pandangan Olly Dondokambey

Kaum bapa adalah kepala rumah tangga sehingga berkewajiban memimpin serta membina anggota keluarganya

Baca Selengkapnya

Nobel Perdamaian Bunda Teresa 43 Tahun Lalu, Jalankan 610 Misi Kemanusiaan di 123 Negara

17 Oktober 2022

Nobel Perdamaian Bunda Teresa 43 Tahun Lalu, Jalankan 610 Misi Kemanusiaan di 123 Negara

Bunda Teresa menerima Nobel Perdamaian 43 tahun lalu. Begini kisahnya menjalankan 610 misi kemanusiaan di 123 negara,.

Baca Selengkapnya

India Cabut Izin Badan Amal Bunda Teresa, Disebut Motori Gerakan Pindah Agama

28 Desember 2021

India Cabut Izin Badan Amal Bunda Teresa, Disebut Motori Gerakan Pindah Agama

Pemerintah India menuding badan amal Bunda Teresa menyebarkan agama Katolik dan mengajak penduduk berpindah keyakinan.

Baca Selengkapnya

12 Misionaris Amerika Serikat dan Kanada Dibebaskan Geng 400 Idiot Haiti

17 Desember 2021

12 Misionaris Amerika Serikat dan Kanada Dibebaskan Geng 400 Idiot Haiti

Dua belas misionaris Kanada dan Amerika Serikat yang diculik pada Oktober lalu oleh geng Haiti telah dibebaskan. Lima sandera dibebaskan lebih dulu.

Baca Selengkapnya

Tiga Misionaris Amerika Serikat Dibebaskan Penculik Haiti

7 Desember 2021

Tiga Misionaris Amerika Serikat Dibebaskan Penculik Haiti

Geng Haiti membebaskan tiga misionaris yang diculik sejak Oktober lalu. Masih banyak sandera yang ditahan termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya

Dua Misionaris AS yang Disandera Geng Haiti Dibebaskan

22 November 2021

Dua Misionaris AS yang Disandera Geng Haiti Dibebaskan

Geng Haiti membebaskan dua dari 17 orang misionaris AS dan Kanada yang disandera sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya