Kasus Jamal Khashoggi, Uni Eropa Desak Investigasi yang Kredibel

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 23 November 2018 09:31 WIB

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini (kiri) dan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu. Press Tv

TEMPO.CO, Ankara – Uni Eropa meminta investigasi yang kredibel dan transparan untuk mengungkap pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, yang dilakukan tim pembunuh bentukan lembaga intelijen Arab Saudi.

Baca:

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan proses investigasi yang kredibel dan transparan ini belum lengkap.

“Mereka yang terlibat, benar-benar terlibat atas pembunuhan mengerikan ini harus dimintai pertangung-jawaban,” kata Mogherini dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, seperti dilansir Reuters dan Times Now News pada Kamis, 22 November 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Mogherini melanjutkan,”Bagi kami pertanggung-jawaban tidak berarti balas dendam.” Dia mengaku menolak pelaksanaan hukuman mati terkait kasus apapun.

Baca:

Sikap UE ini disampaikan pasca pernyataan otoritas Saudi bahwa ada 5 orang dari 21 tersangka kasus pembunuhan Jamal Khashoggi yang bakal dikenai tuntutan hukuman mati. Ini termasuk 11 orang yang telah dikenai tuntutan hukum.

Dua anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung. Sumber : english.alarabiya.net

Menlu Cavusoglu baru saja tiba di Ankara dari kunjungan ke Washington dan New York untuk bertemu Menlu AS, Mike Pompeo, dan Sekjen PBB Eurico Guterres. Mereka membahas soal perlunya investigasi internasional untuk mengungkap kasus pembunuhan jurnalis senior Arab Saudi itu.

Jurnalis senior Jamal Khashoggi, 59 tahun, tewas di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Pemerintah Arab Saudi, yang awalnya mengaku tidak tahu menahu soal ini, belakangan membenarkan warga negaranya itu tewas akibat pembunuhan berencana.

Pembunuhan itu dirancang oleh Direktorat Intelijen Umum Arab Saudi dan melibatkan 15 orang, yang langsung berada di kantor konjen dan sebuah rumah aman atau safe house.

Baca:

Deputi Kepala Direktorat Intelijen Umum Arab Saudi, Ahmed Al Assiri, diduga kuat mengirim tim pembunuh ini ke Istanbul. Dia dicopot dari jabatannya dan bakal menjalani sidang pengadilan untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya.

Bekas Deputi Kepala Direktorat Intelijen Umum Arab Saudi, Mayor Jenderal Ahmed Al Assiri. The Times

Presiden AS, Donald Trump, menyatakan negaranya merupakan sekutu kuat Arab Saudi terkait kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, yang merupakan penduduk di Virginia, AS. Dia mengatakan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, bisa jadi tahu atau tidak tahu soal rencana pembunuhan itu.

Baca:

Sikap Trump mengenai kasus pembunuhan Jamal Khashoggi mendapat kecaman dari sejumlah tokoh politik Partai Republik dan Demokrat. Mereka menyebut Trump mengedepankan kepentingan Arab Saudi dan bukannya Amerika.

Berita terkait

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

3 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

4 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

6 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

7 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

8 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

10 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

11 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

11 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

12 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya