Kasus Jamal Khashoggi, Politikus Amerika Mengecam Trump

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 22 November 2018 07:53 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memegang grafik penjualan perangkat keras militer saat berbincang dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. (AP Photo/Evan Vucci)

TEMPO.CO, Washington – Sejumlah tokoh politik Amerika Serikat seperti senator dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengkritik keputusan Presiden Donald Trump terkait kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

Baca:

Kasus Jamal Khashoggi, Trump Sebut AS Mitra Kokoh Arab Saudi

Advertising
Advertising

Mereka beralasan keputusan Trump untuk tidak mengenakan sanksi kepada Arab Saudi dan malah menyebutnya sebagai sekutu kuat telah mengedepankan kepentingan negara jazirah itu di atas kepentingan Amerika.

“Saya meyakini pernyataan ini merupakan Arab Saudi yang pertama dan bukan Amerika yang pertama,” kata Rand Paul, senator asal Partai Republik, lewat akun @RandPaul pada 20 November 2018 waktu setempat.

Paul, yang merupakan salah satu sekutu dekat Trump, mengatakan menolak keputusan Trump membela Saudi terkait kontrak pembelian senjata, yang bernilai sekitar US$110 miliar atau sekitar Rp1.600 triliun.

Baca:

Kasus Jamal Khashoggi, Menlu AS Pompeo Disebut Bantu Arab Saudi

“Kita seharusnya, minimal, tidak menghadiahkan Arab Saudi dengan senjata canggih kita, yang mereka gunakan untuk mengebom warga sipil,” kata Paul. “Saya akan terus menekan dibuatnya legislasi untuk menghentikan penjualan senjata ke Saudi dan perang di Yaman.”

Senator dari Partai Republik yang juga sekutu Trump, Lindsey Graham, ikut mengkritik keputusan Trump terkait pembunuhan Jamal Khashoggi, 59 tahun.

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

“Mengabaikan pembunuhan Khashoggi bukan bagian dari kepentingan keamanan kita.” Dia mengaku meyakini harus ada dukungan bipartisan untuk mengenakan sanksi serius terhadap Arab Saudi. “Termasuk terhadap sejumlah anggota keluarga kerajaan atas tindakan barbar yang melanggar semua norma peradaban,” kata Graham.

Baca:

Rekaman Suara Jamal Khashoggi: 'Lepaskan Tangan Saya'

Menurut Graham,”Meskipun Arab Saudi merupakan sekutu strategis, perilaku putra mahkota – dalam banyak hal – telah menunjukkan rasa tidak hormat atas hubungan ini dan membuat dia, menurut pandangan saya, lebih dari sekadar beracun.”

Selain itu, Senator Bob Corker dan Bob Menendez berkirim surat kepada Trump untuk memintanya menginvestigasi peran MBS, yang merupakan sebutan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, dalam pembunuhan Khashoggi. Terutama setelah CIA membuat laporan yang meyakini pembunuhan itu diperintah oleh putra mahkota.

“Terkait perkembangan akhir-akhir ini, termasuk pengakuan dari pemerintah Saudi bahwa pejabat Saudi membunuh Khashoggi di konsulat Istanbul, kami meminta Anda untuk menangani isu ini untuk menentukan apakah MBS bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi,” kata Corker, yang berasal dari Republik, dan Menendez, yang berasal dari Demokrat, dalam surat itu.

Baca:

Rekaman Audio Jamal Khashoggi: 'Penghianat! Anda akan Dihukum'

Seperti dilansir Reuters, Trump mengatakan lembaga intelijen AS masih mempelajari bukti-bukti dan siapa yang merencanakan pembunuhan Khashoggi, yang terjadi di dalam kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.

“Bisa jadi Putra Mahkota tahu mengenai peristiwa tragis ini – mungkin dia tahu dan mungkin dia tidak tahu,” kata Trump dalam pernyataan tertulis yang disampaikan Gedung Putih seperti dilansir Reuters pada 21 November 2018.

Senator Rand Paul dari Partai Republik (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Reuters

Trump memulai pernyataan tertulisnya, seperti dilansir CNN, dengan kalimat singkat “Amerika yang Pertama”. Ini dilanjutkan dengan pernyataan “Dunia merupakan tempat yang berbahaya”.

Jamal Khashoggi, yang merupakan jurnalis senior dari Arab Saudi dan memiliki status penduduk Virginia, AS, tewas di kantor Konjen Saudi pada 2 Oktober 2018 saat mengurus dokumen. Dia ditangkap, dipukuli, dan dibunuh oleh tim pembunuh dari Arab Saudi, yang dikirim Deputi Kepala Direktorat Intelijen Umum Saudi, Mayor Jenderal Ahmed Al Assiri.

Saudi telah menangkap 21 orang dan menyiapkan tuntutan hukum terhadap 11 orang yang terlibat pembunuhan ini. 5 orang diantaranya terkena tuntutan hukuman mati. Hingga kini, pemerintah Saudi mengaku tidak tahu dimana jasad Jamal Khashoggi.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

5 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

5 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya