Tolak Hapus Konten, Parlemen Singapura Kecam Facebook

Selasa, 20 November 2018 16:39 WIB

Ilustrasi Facebook. (AP Photo/Richard Drew)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota parlemen Singapura mengecam Facebook karena ingkari janji mengendalikan berita palsu karena menolak menghapus artikel online tentang 1MDB.

Sebelumnya pemerintah Singapura meminta Fecbook untuk menghapus artikel online tentang bank Singapura dan skandal 1MD yang dinilai pemerintah tidak benar.

Baca: Pembaca Cetak Turun, Facebook Danai Pelatihan Wartawan Inggris

"Facebook telah memberikan jaminan akan bekerja sama dengan pihak berwenang Singapura untuk mengendalikan berita bohongan online, namun ketika muncul berita palsu yang menyerang Singapura, Facebook menolak untuk menghapus konten," kata Edwin Tong, dilaporkan dari Reuters, 20 November 2018. Namun Tong tidak menyebut jaminan apa yang Tong maksud.

Baca: Hacker Beraksi, 50 Juta Akun Facebook Rawan Peretasan

Advertising
Advertising

"Facebook akan menjadikan diri sendiri sebagai platform yang menyebarkan kebohongan, kepalsuan yang meracuni dan memecah masyarakat melalui kebohongan seperti itu, menyebarkan xenophobia dan mendapatkan keuntungan dari itu," tambah Tong, yang merupakan menteri senior negara bagian Singapura untuk bidang hukum.

Edwin Tong.[The Straits Times]

Tong juga merekomendasikan perlunya undang-undang untuk mengendalikan penyebaran kebohongan online atau berita palsu. Di hadapan parlemen, Tong mengklaim artikel States Times Review dibagikan sekitar 1.600 kali di Facebook pada 8 November.

Tong juga menjelaskan bahwa pada 7 November, artikel States Times Review direproduksi dari situs web Malaysia, The Coverage dan surat kabar berbahasa Cina Malaysia, China Press, di mana artikel telah dilihat 45.000 kali dalam satu hari, dilansir dari Channel News Asia.

Baca: Investor Tuntut Facebook ke Ranah Hukum

Mengenai penolakannya untuk menghapus konten, Facebook mengatakan pihaknya tidak memiliki kebijakan yang melarang dugaan berita bohong, kecuali konten terkait berpotensi memicu kekerasan atau penganiayaan fisik.

Otoritas Infocomm Media Development Singapura mengatakan Facebook telah menolak permintaannya untuk menghapus unggahan media independen yang berbasis di Australia, States Times Review.

Laporan States Times Review menghubungkan Perdana Menteri Lee Hsien Loong dengan investigasi 1MDB dan menyebut Malaysia telah menandatangani beberapa perjanjian yang tidak adil dengan Singapura sebagai imbalan atas bantuan bank-bank Singapura dalam pencucian uang korupsi 1MDB, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Baca: Buntut Kebocoran Data, 3 Juta Pengguna Eropa Tinggalkan Facebook

Pada 9 November, Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengecam artikel karena tidak berdasar dan fitnah, serta mengajukan aduan atas artikel ke pihak kepolisian. Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, Shanmugam, juga menyebut bahwa tuduhan dalam artikel Facebook tidak masuk akal.

Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

43 menit lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

4 jam lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

2 hari lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

2 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

5 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

6 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

6 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

8 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

9 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya