TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah investor menuntut Facebook menyusul mengemukanya skandal Cambridge Analytica. Salah satu pemegang saham Facebook, Fan Yuan, telah memasukkan tuntutan hukum atas nama beberapa investor, yang membeli saham-saham Facebook pada 3 Februari 2017 dan 19 Maret 2018. Tuntutan hukum itu diajukan di pengadilan federal San Francisco pada Selasa, 20 Maret 2018, waktu Amerika.
Baca: Terkait Trump, Inggris -- Facebook Bakal Investigasi Cambridge?
Ilustrasi facebook. REUTERS
Baca: Skandal Cambridge Analytica, Saham Facebook Anjlok 5 Persen
Dalam gugatan itu ditulis Facebook telah secara materi membuat kesalahan dengan penyataan yang menyesatkan mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan, dan klaim-klaim Facebook tidak mengungkapkan bahwa Facebook mengizinkan pihak-pihak ketiga mengakses data jutaan orang tanpa sepengetahuan mereka. Sebagai hasilnya, tergugat melakukan tindakan-tindakan yang salah dan lalai sehingga menurunkan nilai saham di pasar dan menimbulkan kerugian para penggugat dan anggota lain.
Paul Grewal, Wakil Konsul Jenderal Facebook, hanya mengatakan pihaknya berkomitmen menegakkan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk melindungi informasi para pengguna Facebook.
“Kami akan mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk membuat kebijakan-kebijakan itu berjalan,” kata Grewal, seperti dikutip dari cnn.com pada Selasa, 20 Maret 2018.
Facebook menghadapi sorotan tajam dari para pembuat kebijakan dan masyarakat setelah terungkap Cambridge Analytica, sebuah perusahaan data, yang dengan leluasa mengakses data hampir 50 juta pengguna Facebook. Politikus Amerika Serikat dan Inggris sedang memanggil Facebook dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, untuk menjawab skandal ini. Cambridge Analytica diketahui bekerja untuk tim kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump.