Terkait Kasus Jamal Khashoggi, Muncul Tagar Anti-Turki di Twitter

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 20 November 2018 11:33 WIB

Ada dua tagar terkait kasus tewasnya kolumnis Washington Post yaitu pro putra mahkota Arab Saudi dan memboikot pariwisata Turki pada 18 November 2018. Yeni Safak

TEMPO.CO, Ankara – Terungkapnya kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, membuat pemerintah Turki mendesak pemerintah Arab Saudi untuk mengungkap dalang dibalik perintah pembunuhan itu.

Baca:

Soal Jamal Khashoggi, Jerman Setop Jual Senjata Canggih ke Saudi

Advertising
Advertising

Sejak beberapa waktu terakhir ini, sejumlah pejabat tinggi Turki termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, meminta agar para pelaku pembunuhan diekstradisi ke Turki untuk menjalani proses pengadilan.

Desakan pemerintah Turki ini mendapat tanggapan di jejaring sosial Twitter. “Muncul tagar dengan sentimen anti-Turki yang menjadi trending topik di Twitter pada Ahad malam,” begitu dilansir media asal Turki, Yeni Safak, pada Senin, 19 November 2018 waktu setempat.

Baca:

Media ini melansir ada dua tagar yang isinya satu menyerukan boikot kegiatan turisme ke Turki. Dan satu tagar lagi mengungkap dukungan kepada Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman.

Menurut media ini, sejumlah pengguna Twitter yang meramaikan tagar ini adalah bots, yang merupakan program komputer. Ini terlihat dari indikasi awal yang menunjukkan akun-akun itu menggunakan gambar profil yang sama yaitu MBS, sebutan putra mahkota.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, bersama tunangannya memasuki rumahnya di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Courtesy A News/Handout via REUTERS

“Salah satu cuitan berbunyi,’Tidak bersikap sama dengan pengkhianatan’. Dan cuitan lainnya dengan menggunakan nama akun @abuoenad mengatakan,’Bagaimana kita menghormati mereka yang tidak menghormati para pemimpin kita?”

Baca:

Ada juga akun @t800800 yang mencuit foto bendera Turki yang disilang garis hitam. Cuitan ini tertanggal 19 November 2018 dan mendapat tanda suka 429 kali.

Jurnalis senior Jamal Khashoggi tewas di kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Seperti dilansir Anadolu, otoritas hukum Saudi menetapkan 21 orang tersangka dengan 11 orang telah mendapat tuntutan hukum. 5 orang terdakwa dituntut dengan hukuman mati.

Baca:

Hingga kini, jasad Khashoggi belum diketahui keberadaannya. Pemerintah Turki menduga ada upaya untuk menghilangkan jasad Jamal Khashoggi. Pemerintah Arab Saudi belum menjelaskan soal ini meskipun ada sejumlah permintaan dari negara Barat seperti Inggris, Prancis, Jerman, serta AS.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

3 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

9 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

11 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

12 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

18 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

19 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya