Hun Sen Tidak Mau Ada Pangkalan Militer Asing di Kamboja

Senin, 19 November 2018 17:10 WIB

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. SBS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengatakan dirinya tidak akan pernah mengizinkan pangkalan militer asing di negaranya menyusul laporan yang menyebut Cina tengah melobi pembangunan pangkalan laut di barat daya Provinsi Koh Kong.

Laporan Asia Times yang mengutip sumber diplomatik dan pakar mengatakan Beijing tengah melobi Kamboja untuk membangun pangkalan angkatan laut yang bisa menampung kapal perang jenis frigate, perusak, dan kapal kelas lain milik Angkatan Laut Cina.

Baca: Dokumen Bocor Sebut Rezim Hun Sen Bakal Perketat Pengawasan

"Apakah Kamboja harus melanggar konstitusinya untuk mengizinkan pangkalan militer asing di tanah Kamboja?" kata Menteri Informasi dan Komunikasi Kamboja, Khieu Kanharith, yang menyampaikan pesan Hun Sen di Facebook selama pertemuan kabinet pada Senin, seperti dilaporkan dari Reuters, 19 November 2018.

PM Kamboja, Hun Sen bereaksi atas pertanyaan jurnalis saat dia berjaalan dengan PM Australia Malcolm Turnbull di sela-sela KTT Asean--Australia, 16 Maret 2018. Reuters

Advertising
Advertising

"Untuk melawan siapa sehingga Kamboja membutuhkan pasukan asing?" kata Hun Sen."Dan saya tidak butuh orang asing untuk bertempur di wilayah Kamboja seperti di masa lalu, atau mengizinkan Kamboja menjadi tempat eksperimen senjata atau ideologi."

Pangkalan angkatan laut diduga bagian dari proyek Tianjin Union Development Group (UDG) milik Cina, yang mulai bekerja pada 2008 di lahan seluas 45.000 hektar di taman nasional yang berusia 99 tahun.

Baca: Hun Sen Merasa Negara Lain Menampar Kepalanya, Kenapa?

Hanya ada sedikit informasi tentang proyek senilai US$ 3,8 miliar (Rp 55 triliun) atau kemajuan pembangunan proyek.

UDG menghabiskan US$ 45 juta atau Rp 656 miliar untuk pelabuhan, seperti dilaporkan oleh Asia Times, yang diduga sebagai pangkalan angkatan laut.

Sawac Consultants for Development yang berbasis di Kamboja, yang ditugaskan oleh kementerian lingkungan hidup Kamboja, mengatakan pelabuhan itu akan mampu menampung hingga empat kapal kontainer dengan bobot 20.000 ton.

Pelabuhan itu dijaga oleh militer Kamboja dan tampak belum selesai ketika Reuters berkunjung pada Juni.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen (kiri kedua) disambut oleh Xi Jinping (kanan kedua) beserta ibu negara Kamboja Bun Rany (kiri), saat Konferensi interaksi dan Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) di Shanghai, Cina (20/5). (AP/Ng Han Guan)

Cina, yang merupakan sekutu regional terkuat Hun Sen, telah menggelontorkan miliaran dolar bantuan pembangunan dan pinjaman ke Kamboja melalui kerangka bilateral dan Belt and Road Initiative Cina (BRI).

Baca: Penerbangan Langsung Indonesia - Kamboja Ditargetkan Dibuka 2019

BRI yang diresmikan Presiden Cina Xi Jinping pada 2013, bertujuan untuk meningkatkan jaringan luas hubungan darat dan laut dengan negara-negara Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Tengah, Eropa dan Afrika.

BRI telah menarik pengusaha komersial Cina ke Kamboja, termasuk investasi kasino dan zona ekonomi khusus.

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

7 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

3 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya