Trump Sebut Kesimpulan CIA Soal Pembunuh Jamal Khashoggi Prematur

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 18 November 2018 16:01 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memegang grafik penjualan perangkat keras militer saat berbincang dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. (AP Photo/Evan Vucci)

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut kesimpulan lembaga intelijen CIA yang menyalahkan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, terkait pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, sebagai sangat prematur.

Baca:

Trump mengatakan dia akan meminta laporan lengkap soal ini pada Selasa pekan depan.

Trump mengatakan ini dalam perjalanan ke California untuk mengecek kondisi sejumlah daerah yang terkena kebakaran besar, yang berlangsung sejak 8 November 2018. Menurut Trump, pembunuhan itu seharusnya tidak pernah terjadi. Dia juga mengatakan laporan pada Selasa pekan depan akan menjelaskan siapa pembunuh Khashoggi menurut pemerintah AS. Laporan juga akan menjelaskan dampak pembunuhan jurnalis senior itu.

Advertising
Advertising

“Namun, Trump juga mengatakan temuan CIA bahwa Bin Salman bertanggung jawab atas pembunuhan itu sebagai hal yang mungkin,” begitu dilansir Reuters.

Baca:

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan Trump membicarakan kesimpulan dari CIA soal kasus pembunuhan Khashoggi lewat telepon dengan Direktur CIA, Gina Haspel, dan Menlu, Mike Pompeo. Itu terjadi dalam penerbangan dari Washington ke California pada Sabtu.

Sebelumnya, CIA telah menjelaskan kesimpulannya soal kasus ini kepada sebagian lembaga pemerintah AS, termasuk Kongres, menurut sumber Reuters. Ini mempersulit upaya Trump untuk menjaga hubungan dengan Saudi, yang merupakan sekutu AS.

Baca:

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, kesimpulan CIA itu mayoritas berdasarkan circumstantial evidence terkait peran sentral MBS, panggilan putra mahkota, dalam menjalankan pemerintahan Saudi.

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

Kesimpulan CIA ini juga mengkotrakdiksi temuan dari investigasi pemerintah Arab Saudi, yang menyatakan putra mahkota tidak terlibat dalam kasus ini. Saudi mengatakan lima orang tersangka akan dituntut dengan hukuman mati.

Baca:

Pernyataan Trump ini keluar beberapa jam setelah munculnya pernyataan dari kementerian Luar Negeri AS bahwa pemerintah masih bekerja untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas tewasnya Khashoggi. Khasoggi merupakan jurnalis senior Arab Saudi yang menjadi penduduk AS sejak 2017 setelah melarikan diri dari negaranya karena merasa khawatir akan kritiknya mengenai kebebasan berekspresi.

“Laporan baru-baru ini, yang mengindikasikan pemerintah AS telah membuat kesimpulan final sebagai tidak akurat,” kata Heather Nauert, juru bicara kementerian Luar Negeri. “Ada banyak pertanyaan belum terjawab terkait pembunuhan Khashoggi.”

Otoritas Turki, seperti dilansir Anadolu dan Yeni Safak, menyebut pembunuhan Khashoggi merupakan pembunuhan berencana, yang dilakukan tim pembunuh asal Riyadh bentukan Direktora Intelijen Umum Arab Saudi. Deputi Kepala Intelijen Saudi, Mayor Jenderal Ahmed Al Assiri telah diberhentikan dari jabatannya dan bakal menjalani proses pengadilan untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya.

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

21 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

26 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

27 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

30 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya