Syarat Visa Diperketat, Israel Ingin Kurangi Turis Turki?

Rabu, 14 November 2018 08:45 WIB

Tiga remaja berswafoto setelah melaksanakan salat Idul Adha di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Selasa, 21 Agustus 2018. Selepas salat Idul Adha, kompleks Masjid Al Aqsa dipadati warga yang berfoto. REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta - Israel diduga sedang berupaya mengurangi turis asal Turki yang ingin berkunjung ke Yerusalem. Dugaan itu berkaca pada sulitnya wisatawan asal Turki untuk mendapatkan visa ke wilayah itu.

Mehmet Esmer, pemilik biro perjalanan Mihmandar, menceritakan Kementerian Dalam Negeri Turki telah memperketat syarat permohonan visa bagi wisatawan asal Turki. Bahkan muncul sejumlah larangan dalam syarat pengajuan visa.

"Saya telah membayar US$ 60,000 sejak empat bulan lalu sebagai jaminan untuk empat perjalanan wisata. Namun saya sampai sekarang belum bisa menarik uang jaminan itu dan belum ada kabar dari Kementerian Dalam Negeri Israel," kata Esmer, seperti dikutip dari aa.com.tr, Selasa, 13 November 2018.

Baca: Turis Berpaspor Indonesia Tidak Bisa Masuk Israel

Seorang pria dan anaknya berswafoto dengan badut setelah melaksanakan salat Idul Adha di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Selasa, 21 Agustus 2018. REUTERS.

Baca: Israel Melarang Turis Indonesia Masuk, Warga Menyesalkan

Advertising
Advertising

Umumnya, sebuah biro perjalanan wisata yang melayani perjalanan ke Yerusalem bisa memberangkatkan tiga sampai empat perjalanan wisata dalam sebulan. Hal ini membuat biro perjalanan wisata mendapatkan untung.

"Mereka (Israel) mencoba mengurangi jumlah kunjungan turis dari Turki ke Yerusalem. Semua orang tahu itu. Banyak orang dari belahan negara lain berdatangan ke Yerusalem, tetapi tak ada yang mengalami seperti yang kami hadapi," kata Esmer.

Lantaran ketatnya syarat permohonan visa ke Yerusalem saat ini, telah membuat Esmer membatalkan enam perjalanan wisata ke Yerusalem.

Pengalaman Esmer itu dirasakan pula oleh Numan Balci, pemilik biro perjalanan Kible tours. Dia mengaku telah memberikan uang jaminan US$ 15.000 ke Israel agar perjalanan wisata ke Yerusalem yang disusun pihaknya tetap berjalan mulus.

"Mereka (Israel) tidak meminta kepada biro-biro perjalanan lain uang jaminan, tetapi mereka melakukan ini pada kami. Kami tak tahu apa kebijakannya," kata Balci kepada kantor berita Anadolu.

Dia mengatakan Israel telah mengurangi jumlah visa dalam setahun dan hal ini membuat turis asal Turki ciut. Walhasil, Numan Balci pun terpaksa membatalkan enam perjalanan wisata ke Yerusalem. Menurutnya, pemerintah Israel seharusnya mendorong orang untuk mengunjungi tempat-tempat suci bersejarah, khususnya Yerusalem.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

12 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

17 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

18 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

21 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

23 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

1 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

1 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya