Erdogan Akui Turki Berikan Rekaman Jamal Khashoggi ke Negara Lain

Minggu, 11 November 2018 11:21 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa (AKP) selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 23 Oktober 2018. [REUTERS / Tumay Berkin]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan bahwa Turki telah memberikan rekaman terkait pembunuhan Jamal Khashoggi ke Jerman, Prancis dan Inggris, Arab Saudi dan AS.

Erdogan menyampaikan hal ini ketika ia meninggalkan Turki untuk menghadiri peringatan Perang Dunia Pertama di Prancis bersama Presiden Donald Trump dan para pemimpin Eropa lain, seperti dilaporkan dari Reuters, 11 November 2018. Erdogan mengatakan untuk pertama kalinya bahwa negara-negara tersebut telah mendengar rekaman tersebut.

Baca: Turki: Cairan Kimia Penghancur Jasad Khashoggi Ditemukan di Sumur

"Kami memberikan rekaman. Kami memberikannya ke Arab Saudi, ke Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris, semuanya. Mereka telah mendengarkan semua percakapan di dalamnya. Mereka tahu," kata Erdogan.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan), dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (kiri), Anadolu

Advertising
Advertising

Direktur CIA Gina Haspel mendengar rekaman audio tentang kematian Khashoggi ketika dia mengunjungi Istanbul, menurut dua sumber kepada Reuters bulan lalu. Seorang utusan senior Arab Saudi juga mendengarkan rekaman, kata seorang sumber.

Namun Erdogan tidak memberikan rincian isi rekaman tetapi dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Turki memiliki beberapa rekaman audio.

Baca: Boris Johnson: Pembunuh Jamal Khashoggi Mesti Diadili

Rekaman-rekaman itu termasuk detik-detik pembunuhan dan percakapan sebelum operasi yang akhirnya diungkap Turki, kata sumber. Berdasarkan rekaman ini, Turki menyimpulkan dari awal bahwa pembunuhan itu direncanakan, meskipun Arab Saudi menyangkal mengetahui atau terlibat.

Jaksa Agung Arab Saudi Saud al-Mojeb akhirnya mengatakan pembunuhan Jamal Khashoggi telah direncanakan sebelumnya, meskipun pejabat Arab Saudi lainnya mengatakan bahwa Pangeran Mohammed bin Salman tidak mengetahui operasi pembunuhan.

Jamal Khashoggi, 59 tahun, wartawan asal Arab Saudi, hilang di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sumber : AP/trtworld.com

Salah satu sumber mengetahui perihal rekaman mengatakan bahwa para pejabat yang mendengar rekaman-rekaman itu merasa ngeri ketika mendengar saat diputar. Salah satu pembantu utama Pangeran Mohammed, Saud al-Qahtani terdengar jelas di dalamnya, kata sumber.

Bulan lalu dua sumber intelijen terpisah mengatakan kepada Reuters bahwa Qahtani memberi perintah melalui Skype kepada pembunuh Jamal Khashoggi di konsulat. Qahtani tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters perihal ini. Media pemerintah Arab Saudi mengatakan Raja Salman telah memecat Qahtani dan empat pejabat lainnya atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Baca: Snowden: Arab Saudi Gunakan Spyware Israel Sadap Jamal Khashoggi

Presiden Donald Trump yakin Arab Saudi berusaha menutupi pembunuhan tersebut.
Sementara tanggapan keras berasal dari Kongres AS, di mana anggota parlemen dari menyatakan kemarahan atas pembunuhan Jamal Khahsoggi, yang telah menjadi warga AS.

Pejabat intelijen dan diplomat senior, seperti dilaporkan dari New York Times, mengatakan bahwa setiap operasi seperti yang terjadi terhadap Jamal Khashoggi hampir pasti mendapat persetujuan Pangeran Mohammed bin Salman, tetapi para pejabat Turki mengatakan bahwa rekaman tidak secara langsung melibatkan sang pangeran.

Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

7 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

8 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

11 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

14 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

16 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

16 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

17 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

21 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

23 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

23 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya