Korupsi, Imelda Marcos Divonis Bersalah

Jumat, 9 November 2018 19:00 WIB

Imelda Marcos. AP/Pat Roque

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ibu Negara Imelda Marcos dinyatakan bersalah atas tindak kejahatan korupsi oleh pengadilan antikorupsi Sandiganbayan Filipina.

Marcos menghadapi total tujuh dakwaan korupsi. Pengadilan memerintahkan Marcos menjalani hukuman enam sampai 11 tahun untuk masing-masing dakwaan.

Dikutip dari standardmedia.co, Jumat, 9 November 2018, tuntutan pengadilan antikorupsi Sandiganbayan menyatakan Marcos, 86 tahun, bersalah atas uang sebesar US$ 200 juta atau Rp 2,9 trilun yang disembunyikan lewat lembaga nirlaba satu dekade silam. Total ada tujuh kali transfer yang dilakukan ke rekening itu saat Marcos menjabat sebagai gubernur Manila.

“Marcos dan suaminya telah membuka sejumlah rekening di Swiss dan mereka menggunakan nama samaran untuk menyembunyikan kepemilikan atas rekening-rekening tersebut. Mantan Presiden telah memilih nama samaran William Saunders dan Imelda Marcos menggunakan nama palsu Jane Ryan,” kata Jaksa penuntut khusus, Ryan Quilala.

Baca: MA Filipina Kukuhkan Penyitaan Perhiasan Imelda Marcos

Advertising
Advertising

Imelda Marcos. AP Photo

Atas putusan pengadilan ini, pengacara Marcos belum bisa dihubungi . Sumber di pengadilan antikorupsi Sandiganbayan mengatakan Marcos bisa menghindari penahanan terhadapnya dengan membayar uang jaminan yang jumlahnya belum ditentukan. Dia juga bisa mengajukan banding ke Mahkamah Agung Filipina.

Baca: Anaknya Maju Jadi Wapres, Imelda Marcos Kecewa

Suami Marcos, Ferdinand Marcos, bersama kroni-kroninya pernah dituding mencuri uang negara US$ 10 milar atau Rp 146 miliar. Pada 1986, dia melarikan diri bersama keluarganya ke Amerika Serikat saat meletupnya gelombang unjuk rasa untuk mengakhiri 20 tahun pemerintahannya. Dia meninggal pada 1989 dalam pengasingannya.

Akan tetapi, anak keturunannya kembali ke ibu kota Manila, termasuk kembali ke dunia politik Filipina. Marcos saat ini bahkan tercatat sebagai anggota Kongres Filipina. Sedang putrinya Imee Marcos, menjadi Gubernur Provinsi Ilocos Norte dan membiayai kampanye Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dalam pemilu 2016. Putra Marcos, yang juga bernama Ferdinand, hampir menjadi wakil presiden Filipina. Ferdinand berharap bisa maju menjadi Presiden Filipina pada 2020.

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

1 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

4 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

19 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

2 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

3 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya