Iran Desak PBB Minta Amerika Tanggung Jawab Soal Sanksi Baru

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 6 November 2018 12:42 WIB

Presiden Iran Hassan Rouhani (kir), bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di sela sidang Majelis Umum PBB ke-73, di New York, AS, Rabu, 26 September 2018. (AP Photo / Jason DeCrow)

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Iran mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meminta pertanggung-jawaban pemerintah Amerika Serikat terkait pengenaan sanksi ekonomi baru. Iran menyebut langkah AS itu sebagai ilegal dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Baca:

Amerika Beri Sanksi ke Iran, 5 Negara dan Uni Eropa Menolak

Duta Besar Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo, mengatakan dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, bahwa tindakan tidak bertanggung-jawab AS perlu mendapat respon kolektif untuk menegakkan hukum.

Advertising
Advertising

“PBB dan negara anggotanya, selaras dengan piagam PBB dan hukum internasional, harus melawan tindakan keliru ini dan meminta pertanggung-jawaban AS karena tindakannya itu,” begitu salah satu poin dalam surat pemerintah Iran seperti dilansir Times of Israel pada Senin, 5 November 2018 waktu setempat.

Baca:

Menlu Iran Sebut Amerika Terisolasi, Sanksi Menyasar Warga Biasa

Seperti diberitakan, pemerintah Amerika Serikat mengenakan kembali sanksi ekonomi kepada sektor minyak Iran, perbankan, dan transportasi pada Senin, 5 November 2018.

Ini dilakukan setelah pemerintahan Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran, yang disepakati pendulunya yaitu Presiden Barack Obama.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani. AP Photo/Evan Vucci, Iranian Presidency Office via AP

“Tekanan finansial yang kuat kepada rezim Iran merupakan pesan bahwa mereka akan menghadapi isolasi finansial yang semakin besar dan stagnasi ekonomi hingga mereka mengubah perilaku destabilisasinya,” kata Steven Mnuchin, menteri Keuangan AS, dalam pernyataan seperti dilansir Reuters pada Senin, 5 November 2018 waktu setempat.

Baca:

Amerika Kenakan Sanksi Baru kepada Iran, Menyasar Minyak

Sanksi ini mengenai 50 bank Iran, dan anak perusahaan, 200 orang dan kapal di sektor industri pelayaran, maskapai Iran Air dan lebih dari 65 pesawat terbang.

Media Aljazeera melansir sanksi ini meliputi tambahan 300 target lain di luar sanksi yang pernah dicabut pasca kesepakatan nuklir Iran pada 2015.

Kesepakatan nuklir Iran ditandatangani oleh sejumlah negara besar berupa pencabutan sanksi kepada Iran dengan imbalan penghentian aktivitas pengayaan uranium. Negara itu seperti Inggris, Prancis, Jerman, AS, Cina, dan Rusia. 5 negara masih mendukung pelaksanaan perjanjian nuklir ini.

Baca:

Menurut Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, sanksi ekonomi ini dilakukan untuk meyakinkan pemerintah Iran untuk meninggalkan arah kebijakan revolusionernya.

“Rezim Iran memiliki pilihan: berbalik 180 deraajat dari arah tindakannya saat ini yang ilegal dan bertindak seperti negara normal atau melihat ekonominya ambruk,” kata Pompeo. “Kami berharap ada kesepakatan baru dengan Iran.”

Media Times of Israel melansir ada 9 negara yang mendapat pengecualian dari sanksi AS ini. Mereka adalah Cina, Irak, Yunani, Italia, Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Turki dan India.

Baca:

“Kesepakatan nuklir Iran didukung penuh lewat resolusi PBB, yang berarti mengikat secara hukum,” begitu dilansir Times of Israel.

Pemerintah Iran juga menuding pemerintah AS tidak hanya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2231 tapi juga memaksa negara-negara lain untuk melanggar resolusi itu.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

9 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya