Obama dan Trump Bersaing pada Pemilu Paruh Waktu Amerika

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 6 November 2018 12:59 WIB

Seorang pria mengambil foto dari patung lilin Donald Trump, kiri, dan Barack Obama di Grevin Seoul Museum di Seoul, Korea Selatan, 20 Januari 2017. AP/Lee Jin-man

TEMPO.CO, Washington – Bekas Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan Presiden Donald Trump, bersaing dan saling serang hingga menjelang detik-detik terakhir digelarnya pemilu paruh waktu di negara itu. Pemilu yang akan digelar pada Selasa, 6 November 2018 itu akan memilih anggota Kongres dari Partai Demokrat melawan Partai Republik.

Baca:

AS bakal menggelar pemilu paruh waktu pada Selasa, 6 November 2018, yang diikuti kandidat untuk posisi Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.

Media CNN melansir Trump dan Obama saling serang dalam serangkaian kegiatan kampanye pada pekan terakhir kemarin.

Advertising
Advertising

Baca:

Trump menyoroti pertumbuhan ekonomi saat berkampanye di Georgia dan Tennessee pada Ahad kemarin. Dia juga mengangkat isu imigrasi agar basis Partai Republik merasa khawatir jika Demokrat memenangkan Kongres maka akan lebih banyak imigran masuk.

Sedangkan di Indiana dan Illinois, Obama mengecam Partai Republik karena berulang kali secara terang-terangan berbohong mengenai upaya untuk mengganti undang-undang layanan kesehatan Affordable Care Acts bagi warga yang memiliki penyakit bawaan.

Baca:

Obama juga menuding Trump sengaja menyebarkan rasa takut mengenai kedatangan sekelompok imigran yang mengarah ke perbatasan AS dan Meksiko. Obama juga menyebut Trump dan politikus Partai Republik sebagai korup.

“Amerika saat ini dipersimpangan jalan,” kata Obama di Indiana. “Karakter dari negara kita ditentukan di bilik pencoblosan.”

Demokrat berkesempatan untuk memenangkan kursi mayoritas di DPR AS, selain memenangkan sejumlah kursi gubernur yang tadinya diduduki Partai Republik saat Obama memerintah.

Baca:

Saat ini DPR dan Senat AS dikuasai oleh Partai Republik, yang mengusung Presiden Donald Trump.

Ada 435 kursi di DPR yang diperebutkan. Pada periode sebelumnya, Demokrat menguasai 193 kursi dan mayoritas dikuasai Partai Republik. Media seperti CNN memprediksi Partai Demokrat bakal menguasai DPR pada pemilu kali ini.

Baca:

Sedangkan untuk Senat, ada 35 kursi dari total 100 kursi yang diperebutkan kedua partai. Partai Republik juga menguasai Senat dengan 53 kursi dan 47 dikuasai Partai Demokrat. CNN memprediksi Partai Republik bakal tetap menguasai Senat. Selain itu ada pemilihan gubernur di 36 dari 50 negara bagian berlangsung.

Berita terkait

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

6 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

9 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

22 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

22 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

3 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

3 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

3 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya