100 Tokoh Sebut Pembunuhan Jamal Khashoggi Bentuk Teror Negara

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 5 November 2018 09:01 WIB

Meryl Streep dan JK Rowling. AP

TEMPO.CO, Washington – Lebih dari 100 artis, penulis dan aktivis menandatangani surat terbuka mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menggelar investigasi independen untuk mengungkap kasus pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.

Baca:

Surat itu ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dengan semangat mengakhiri kekebalan atau impunitas para pelaku tindak kriminal terhadap jurnalis.

Surat ini juga dikirimkan kepada Presiden Dewan HAM PBB, Vojislav Suc, serta Presiden Dewan Keamanan PBB, Llorenty Soliz.

Advertising
Advertising

Baca:

“Pembunuhan brutal jurnalis terkenal di luar negeri merupakan pelanggaran serius atas Hak Asasi Manusia,” begitu dilansir surat yang ditandantangani aktri peraih penghargaan Oscar Meryl Streep, Profesor Reza Aslan, dan penulis terkenal novel Harry Potter, JK Rowling, seperti dilansir Aljazeera pada Sabtu, 3 November 2018.

Para pekerja seni ini juga menyoroti eskalasi pemberangusan terhadap para pengkritik pemerintah di Arab Saudi. Ini terlihat dari tindakan pemerintah Arab Saudi yang menangkap banyak penulis, jurnalis, dan advokat pembela HAM.

“Ini merupakan serangan massal terhadap kebebasan berekspresi dan lembaga terkait,” begitu bunyi surat ini.

Baca:

Streep dan teman-temannya juga menuding tindakan pembunuhan Khashoggi, 59 tahun, merupakan teror negara Arab Saudi terhadap warganya.

Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]

“Pembunuhan seorang jurnalis di dalam sebuah gedung diplomatik menunjukkan adanya tindakan teror negara untuk mengintimidasi jurnalis, para pembelot, dan pengkritik di seluruh dunia,” begitu isi surat yang diorganisasi lembaga nirlaba Pen America untuk memperjuangkan kebebasan berekspresi.

“PBB telah mengakui pentingnya menjaga keamanan jurnalis dan melawan impunitas para pelaku penyerangan dengan menerbitkan dokumen UN Plan of Action of the Safety of Journalists and Issue of Impunity,” begitu poin lainnya dari surat ini.

Baca:

Seperti dilansir Reuters dan Anadolu, Jamal Khashoggi dibunuh di kantor konjen Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 saat mengurus dokumen.

Ada 15 orang anggota tim pembunuh, yang dimotori pejabat dinas intelijen Arab Saudi, menunggu Khashoggi di kantor konjen. Mereka menginterogasi, menyiksa, lalu membunuh Khashoggi dan menyembunyikan jasadnya hingga kini.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mendesak Arab Saudi untuk menyerahkan 18 tersangka pembunuh Jamal Khashoggi termasuk dalang, yang disebut merupakan salah satu pejabat level tertinggi di Arab Saudi.

Berita terkait

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

25 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Sesalkan Penolakan terhadap Rencana Pemindahan WTA Finals ke Arab Saudi

31 Januari 2024

Arab Saudi Sesalkan Penolakan terhadap Rencana Pemindahan WTA Finals ke Arab Saudi

Asosiasi Tenis Putri menyatakan belum ada keputusan yang diambil mengenai WTA Finals edisi 2024.

Baca Selengkapnya

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Investigasi Washington Post Ungkap Israel Bohong soal Rumah Sakit Al Shifa Jadi Markas Hamas

23 Desember 2023

Investigasi Washington Post Ungkap Israel Bohong soal Rumah Sakit Al Shifa Jadi Markas Hamas

Washington Post mengungkapkan dalam investigasinya bahwa klaim IDF yang menyebut Al Shifa sebagai pusat komando Hamas tidak berdasar.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Washington Post Hapus Kartun Hamas yang Dinilai Rasis, Minta Maaf Setelah Dapat Kecaman

10 November 2023

Washington Post Hapus Kartun Hamas yang Dinilai Rasis, Minta Maaf Setelah Dapat Kecaman

Washington Post menghapus kartun Hamas yang dinilai rasis oleh masyarakat, dan meminta maaf setelah mendapat kecaman.

Baca Selengkapnya

Meryl Streep dan Don Gummer Diam-diam Sudah Berpisah 6 Tahun Lalu

21 Oktober 2023

Meryl Streep dan Don Gummer Diam-diam Sudah Berpisah 6 Tahun Lalu

Meryl Streep dan Don Gummer menikah pada tahun 1978 dan memiliki 4 anak

Baca Selengkapnya

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Cointelpro, Program Ilegal FBI Memata-matai Warga Amerika Serikat Sendiri dengan 5 Metode

24 September 2023

Cointelpro, Program Ilegal FBI Memata-matai Warga Amerika Serikat Sendiri dengan 5 Metode

Cointelpro menargetkan kelompok dan individu yang menurut FBI subversif. Program ini dikritik sebagai upaya pemerintah memata-matai warganya sendiri.

Baca Selengkapnya