Kisah Pilu Bocah 7 Tahun Meninggal Kelaparan di Yaman

Jumat, 2 November 2018 20:00 WIB

Amal Hussain, gadis Yaman berusia 7 tahun yang meninggal kelaparan.[Tyler Hicks/The New York Times]

Serangan udara Arab Saudi telah memaksa keluarga Amal mengungsi dari rumah mereka di pegunungan Yaman tiga tahun lalu. Keluarga Amal berasal dari Saada, sebuah provinsi Yaman yang berbatasan dengan Arab Saudi. Wilayah ini adalah yang paling parah terkena serangan udara, setidaknya sekitar 18.000 serangan udara yang dipimpin Arab Saudi di Yaman sejak 2015.

Saada juga merupakan tanah air dari pemberontak Houthi yang mengontrol Yaman utara, dan dilihat oleh putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman sebagai gerakan dukungan Iran yang mesti ditumpas. Namun geopolitik perang tampak jauh dari bangsal-bangsal di rumah sakit Aslam.

Dalam foto 25 Agustus 2018 ini, seorang pria memberi makan anak-anak dengan Halas, tanaman merambat berdaun hijau, di Aslam, Haji, Yaman. Orang Yaman di kantong terpencil di utara terpaksa makan daun rebus dari pohon anggur lokal untuk mencegah kelaparan, tanpa mendapat akses bantuan internasional. (Foto AP / Hammadi Issa)

Amal keluar dari rumah sakit di Aslam minggu lalu, namun masih sakit. Tetapi dokter perlu memberi ruang bagi pasien baru, kata Dr. Mahdi.

"Ini adalah anak pengungsi yang menderita penyakit dan terlantar," katanya. "Kami memiliki banyak kasus seperti dia."

Baca: Bencana Kelaparan Makin Parah, Yaman Diprediksi Hancur Total

Keluarga itu membawa Amal kembali ke rumah, ke sebuah gubuk yang terbuat dari jerami dan terpal plastik, di sebuah kamp di mana lembaga-lembaga bantuan menyediakan bantuan, termasuk gula dan beras. Tapi itu tidak cukup untuk menyelamatkan Amal.

Kondisinya memburuk, sering muntah dan diare, kata ibunya. Pada 26 Oktober, tiga hari setelah dia keluar dari rumah sakit, dia meninggal.

Bocah penderita gizi buruk, Jamal Mujalli al-Mashriqi (4 tahun), berdiri di samping ibunya di sebuah rumah sakit di kota barat laut Saada, Yaman, 4 April 2017. Perang saudara membuat warga kekurangan bahan pangan dan mengalami kelaparan. REUTERS/Naif Rahma

Dr. Mahdi sempat mendesak ibu Amal untuk membawa Amal ke rumah sakit Doctors Without Borders di Abs, sekitar 24 kilometer jauhnya.

Tapi keluarga itu tidak punya harta apapun. Harga BBM melonjak sekitar 50 persen pada tahun lalu, bagian dari keruntuhan ekonomi yang lebih luas, dan menyebabkan ongkos perjalanan tidak mampu bagi keluarga Amal.

"Saya tidak punya uang untuk membawanya ke rumah sakit," kata Mariam Ali."Jadi saya membawanya pulang."

Baca: Kenapa Yaman Dilanda Perang?

Pembaca menyatakan harapan bahwa gambar pilu Amal Hussain dapat membantu membangkitkan perhatian pada perang yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil, menyebabkan kelaparan atau penyakit, dan tahun lalu, Yaman menderita wabah kolera terbesar di zaman modern, dengan lebih dari satu juta kasus dilaporkan.

Berita terkait

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

3 jam lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

7 hari lalu

Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

Polres Metro Depok memberikan bantuan ke Gibran bocah di Bogor yang viral karena kelaparan.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

9 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

11 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

13 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

13 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

19 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

22 hari lalu

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

24 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

31 hari lalu

Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

Media yang dikelola Pemerintah Daerah Gaza mengungkap rentetan data mengerikan dampak perang Gaza, di mana serangan Israel 16 kali dalam sehari

Baca Selengkapnya