Didesak Amerika Serikat, Yaman Siap Akhiri Perang Sipil

Reporter

Tempo.co

Jumat, 2 November 2018 13:30 WIB

Bahan peledak milik yang disamarkan menjadi batu milik milisi Houthi dan diperoleh dari medan perang di Yaman, dalam pameran di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa, 19 Juni 2018.[Foto AP/Jon Gambrell]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Yaman siap bekerja sama dengan PBB untuk mengakhiri perang sipil di negara itu, yang telah berujung menjadi bencana kelaparan. Kesiapan itu disampaikan pemerintah Yaman pada Kamis, 1 November 2018, setelah sebelumnya Amerika Serikat menekan negara itu untuk mengakhiri perang.

“Pemerintah Yaman siap untuk secepatnya mendiskusikan seluruh langkah-langkah yang diperlukan,” demikian keterangan pemerintah Yaman, dikutip dari reuters.com, Kamis, 2 November 2018.

Baca: Kenapa Yaman Dilanda Perang?

Catatan PBB menyebut perang Yaman telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang. Perang ini meletup pada awal 2015 dan masih berkecamuk hingga 2018.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang memimpin koalisi serangan militer ke Yaman, belum mengeluarkan penyataan terkait seruan dari Amerika Serikat dan Inggris agar dilakukan gencatan senjata. Dalam perang sipil ini, pemerintah Yaman mendapat dukungan militer yang dipimpin Arab Saudi untuk memerangi kelompok pemberontak Houthi.

Advertising
Advertising

Orang-orang memeriksa kerusakan salah satu rumah setelah hancur oleh serangan udara di ibu kota Yaman, Sanaa, 25 Februari 2016. [REUTERS / Mohamed al-Sayaghi]

Baca: Guru di Yaman Ubah Rumah Jadi Sekolah untuk Ratusan Anak-anak

Sampai Rabu, 31 Oktober 2018, koalisi militer pimpinan Arab Saudi, masih mengirimkan pasukan ke Hodeidah, sebuah kota pelabuhan di Yaman yang diduduki oleh kelompok pemberontak Houthi. Di kota itu, dalam beberapa hari terakhi telah dipenuhi ribuan pasukan keamanan.

Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, mengatakan pihaknya siap untuk kembali ke meja perundingan di bawah aturan PBB. Sebelumnya PBB pada September 2018 memimpin perundingan damai tetapi gagal terwujud karena delegasi kelompok pemberontak Houthi gagal menampakkan batang hidung.

Terkait seruan perundingan damai ini, pemerintah Yaman siap melakukan pembebasan tahanan politik, mendukung bank sentral, membuka kembali bandara – bandara di negara itu dan membuka akses bagi PBB untuk memantau pelabuhan Hodeidah guna mencegah terjadinya penyelundupan senjata.

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

1 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

23 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

3 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

4 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya