Rusia: Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi Banyak yang Dilebihkan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 2 November 2018 08:00 WIB

Jamal Khashoggi, 59 tahun, wartawan asal Arab Saudi, hilang di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sumber : AP/trtworld.com

TEMPO.CO, Jakarta - Derasnya pemberitaan kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, 59 tahun, akhirnya membuat Rusia angkat bicara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan isu ini telah dilebih-lebihkan oleh banyaknya intrik dan hal yang dibuat-buat.

“Negara kami telah mengumumkan sejak hari pertama kasus ini mencuat bahwa perlu ada satu langkah untuk melakukan sebuah investigasi yang menyeluruh dan tidak memihak,”kata Zakharova, Kamis, 1 November 2018, seperti dikutip dari english.alarabiya.net.

Baca: Pembunuhan Jamal Khashoggi, Senat Minta Trump Sanksi Saudi

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org

Pernyataan itu disampaikan oleh Zakharova untuk meluruskan setelah banjir komentar di berbagai media sosial dan sejumlah media massa dikabarkan intelijen Rusia tahu apa yang telah terjadi dan telah memberikan informasi kepada intelijen Turki. Dia menekankan Rusia tidak akan berkomentar kecuali setelah seluruh pihak terkait menyimpulkan investigasi kasus pembunuhan ini.

Advertising
Advertising

Baca: Mohammed bin Salman Sudah Incar Jamal Khashoggi Selama 3 Tahun

Menurut Zakharova, pembunuhan terhadap Khashoggi adalah sebuah tragedi yang menakutkan dengan banyak intrik politik dan hal yang dibuat-buat seperti yang saat ini terjadi. Ada sebuah kebocoran besar dalam kasus pembunuhan Khashoggi selain kurangnya data resmi dalam kasus ini. Untuk itu, sekarang ini penting untuk mencari tahu titik kebocoran-kebocoran tersebut.

Khashoggi adalah wartawan asal Arab Saudi yang sejak 2017 mengasingkan diri ke Virginia, Amerika Serikat. Wartawan senior itu dikenal vokal mengkritik kebijakan-kebijakan Kerajaan Arab Saudi. Dia dibunuh di dalam kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Sampai Jumat, 2 November 2018, jasad Khashoggi, yang diduga sudah dimutilasi belum diketahui keberadaannya.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

6 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

11 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

13 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

15 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

18 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

21 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

21 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

22 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya