Ajudan MBS Diduga Arahkan Pembunuhan Jamal Khashoggi Lewat Skype

Selasa, 23 Oktober 2018 09:15 WIB

Jamal Khashoggi, 59 tahun, wartawan asal Arab Saudi, hilang di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sumber : AP/trtworld.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pembantu utama Pangeran Saudi Mohammed bin Salman diduga mengarahkan pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul dengan memberi perintah melalui Skype.

Dilaporkan Reuters, 23 Oktober 2018, Saud al-Qahtani, seorang pembantu utama untuk Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, adalah salah satu dari orang-orang yang dipecat setelah kerajaan mencoba untuk membendung kemarahan internasional atas kematian Jamal Khashoggi.

Baca: Regu Pembunuh Jamal Khashoggi Bernama Pasukan Harimau

Pada Sabtu 20 Oktober, media pemerintah Saudi mengatakan Raja Salman telah memecat Qahtani dan empat pejabat lainnya atas pembunuhan yang dilakukan oleh 15 orang tim pembunuh.

Tapi pengaruh Qahtani di lingkaran putra mahkota begitu luas selama tiga tahun terakhir, dan akan sulit bagi para pejabat Saudi untuk menuduh Qahtani sebagai dalang pembunuhan tanpa melibatkan Mohammed bin Salman, menurut beberapa sumber yang memiliki hubungan dengan istana.

Advertising
Advertising

Saud al-Qahtani, pembantu utama Pangeran Mohammed bin Salman. [Arabnews]

"Episode ini tidak akan menggulingkan MBS, tetapi telah mencapai citranya yang akan membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki jika hal itu memang terjadi. Raja melindungi dia," kata salah seorang sumber yang memiliki hubungan dengan istana.

Qahtani sendiri pernah berkata bahwa dia tidak akan pernah melakukan apapun tanpa persetujuan atasannya.

Baca: Jamal Khashoggi Tewas, Penasehat Erdogan Ragukan Arab Saudi

"Apakah kamu pikir saya membuat keputusan tanpa arahan? Saya seorang karyawan dan seorang pelaksana setia dari perintah raja dan putra mahkota yang setia," kicau Qahtani di Twitter musim panas lalu.

Qahtani tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters. Biografinya di Twitter berubah dalam beberapa hari terakhir dari penasehat kerajaan menjadi ketua Federasi Saudi untuk Cybersecurity, Programming, dan Drones, jabatan yang pernah dipegangnya sebelumnya.

Lama Twitter Saud al-Qahtani, pembantu utama Pangeran Mohammed bin Salman.[Twitter Saud al-Qahtani/@saudq1978]

Pangeran Mohammed tidak memiliki pengetahuan tentang operasi yang menyebabkan kematian Khashoggi dan "tentu saja tidak memerintahkan penculikan atau pembunuhan siapa pun", seorang pejabat Saudi mengatakan pada hari Sabtu. Pejabat di Riyadh tidak bisa dihubungi untuk komentar lebih lanjut.

Baca: Arab Saudi Bentuk Pasukan Online Serang Jamal Khashoggi di Medsos

Seorang pejabat senior Saudi mengatakan Qahtani telah ditahan setelah pemecatannya oleh kerajaan, tetapi dia terus menulis di Twitter sesudahnya. Sumber-sumber yang memiliki hubungan dengan istana itu mengatakan dia tidak dipercaya ditahan.

Qahtani Diduga Bicara dengan Jamal Khashoggi Melalui Skype

<!--more-->

Saud al-Qahtani, pembantu utama Pangeran Mohammed bin Salman.[Twitter Saud al-Qahtani/@saudq1978]

Menurut salah satu sumber Arab berpangkat tinggi yang memiliki akses ke intelijen dan hubungan ke anggota istana kerajaan Arab Saudi, Qahtani melakukan panggilan ke sebuah ruangan konsulat Saudi melalui Skype.

Dia mulai melontarkan penghinaan ke Khashoggi melalui telepon. Menurut sumber-sumber Arab dan Turki, Khashoggi membalas umpatan Qahtani.

Baca: Tunangan Jamal Khashoggi Dijaga Keamanan Turki

Sumber intelijen Turki menyampaikan bahwa Qahtani mengatakan kepada anak buahnya untuk membuang Khashoggi.

"Bawakan saya kepala anjing itu", sumber intelijen Turki menirukan instruksi Qahtani.

Tidak jelas apakah Qahtani mengawasi seluruh proses, yang disebut sumber Arab Saudi berpangkat tinggi sebagai operasi ceroboh dan gagal.

Kantor konsulat Arab Saudi di Istambul, Turki. Wartawan, Jamal Khashoggi, dilaporkan hilang setelah terakhir kali terlihat masuk ke kantor konsulat Arab Saudi di Istambul pada Selasa, 2 Oktober 2018. Sumber: Emrah Gurel / AP/nbcnews.com

Sumber Arab dan sumber intelijen Turki mengatakan audio dari panggilan Skype Qahtani sekarang dipegang oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan, namun sumber mengatakan Erdogan menolak untuk memberikannya ke Amerika.

Baca: Turki: Jasad Jamal Khashoggi Telah Dibawa ke Riyadh

Erdogan mengatakan dia akan merilis informasi tentang penyelidikan Turki selama pidato mingguan pada Selasa 23 Oktober waktu Turki. Tiga pejabat Turki yang dihubungi Reuters menolak berkomentar soal pidato tersebut.

Pejabat senior Arab Saudi yang membeberkan versi resmi dari peristiwa, yang menyebut Jamal Khashoggi tewas karena perkelahian, mengatakan dia belum mendengar tentang Qahtani yang berkomunikasi melalui Skype, tetapi mengatakan penyelidikan Arab Saudi sedang berlangsung.

Berita terkait

Microsoft Memisahkan Teams dari Office

31 hari lalu

Microsoft Memisahkan Teams dari Office

Teams tidak lagi dipaketkan dengan Microsoft 365 dan Office 365, yang sudah menjadi bagian sejak tahun 2017

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

32 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

38 hari lalu

Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

Sejak di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), Arab Saudi banyak melakukan reformasi yang mencengangkan dunia.

Baca Selengkapnya

Larangan Jual Miras di Timur Tengah Melonggar, Saudi Susul Uni Emirat Arab, Qatar, Libanon dan Mesir

5 Februari 2024

Larangan Jual Miras di Timur Tengah Melonggar, Saudi Susul Uni Emirat Arab, Qatar, Libanon dan Mesir

Arab Saudi menambah daftar negara Timur Tengah yang mulai membolehkan jual beli minuman keras.

Baca Selengkapnya

Mimpi Arab Saudi sebagai Produsen Mobil Listrik Dunia, Sampai Mana?

23 Januari 2024

Mimpi Arab Saudi sebagai Produsen Mobil Listrik Dunia, Sampai Mana?

Arab Saudi menghabiskan miliaran dolar untuk mencoba mengubah dirinya dari penghasil minyak terbesar di dunia menjadi pusat kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

Putra Mahkota Arab Saudi Tekan Blinken Setop Perang di Gaza

10 Januari 2024

Putra Mahkota Arab Saudi Tekan Blinken Setop Perang di Gaza

Arab Saudi menekankan kepada Menlu AS Antony Blinken agar menghentikan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

10 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Versi Times Of India, Xi Jinping Nomor Satu

10 Januari 2024

10 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Versi Times Of India, Xi Jinping Nomor Satu

Times of India baru saja merilis orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2023. Xi Jinping ada di nomor pertama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Taktik Bujuk Pangeran Mohammed bin Salman untuk Dapat Kuota Haji Tambahan

12 Desember 2023

Jokowi Cerita Taktik Bujuk Pangeran Mohammed bin Salman untuk Dapat Kuota Haji Tambahan

Presiden Jokowi menceritakan ulang upayanya membujuk Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dalam mendapatkan kuota haji tambahan.

Baca Selengkapnya

Promosi Tenaga Nuklir Gencar di COP28, Tapi Sedikit Diskusi Soal Perlindungannya

9 Desember 2023

Promosi Tenaga Nuklir Gencar di COP28, Tapi Sedikit Diskusi Soal Perlindungannya

Dorongan nuklir pada COP28 harus disertai dengan perlindungan proliferasi.

Baca Selengkapnya

Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak

8 Desember 2023

Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak

Putin dan Pangeran MBS mengajak semua anggota OPEC+ untuk memangkas produksi minyak demi stabilitas pasar global.

Baca Selengkapnya