AS Mau Mundur dari Perjanjian Senjata Nuklir, Rusia Siap Membalas

Senin, 22 Oktober 2018 11:35 WIB

Wakil menteri pertahanan Rusia, Deputy Minister of Defense Yuri Borisov mengatakan bahwa Rusia akan melakukan uji coba rudal balistik antar benua RS-28 Sarmat, pada akhir 2017. Uji coba kosmodrom Plesetsk di Rusia barat, dekat perbatasannya dengan Finlandia. military-today.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia akan memberlakukan tindakan balasan setelah Presiden Donald Trump menegaskan akan mengundurkan diri dari pakta pembatasan senjata nuklir yang diteken selama era Perang Dingin.

Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF) atau Traktat Senjata Nuklir Tingkat Menengah, yang dinegosiasikan oleh Presiden Ronald Reagan dan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada 1987, mengharuskan penghapusan rudal-rudal nuklir jarak pendek dan jarak menengah dan konvensional oleh kedua negara.

Baca: Trump Segera Akhiri Perjanjian Senjata Nuklir dengan Rusia

"Rusia sayangnya tidak menghormati perjanjian itu sehingga kami akan mengakhiri perjanjian dan kami akan menarik diri," kata Trump, dilaporkan Reuters, 22 Oktober 2018.

ICBM RS-24 Yars telah dirancang khusus untuk menghindari sistem pertahanan anti rudal balistik negara Barat. Rudal ini dilengkapi dengan decoy (pengecoh rudal pertahanan udara) dan penanggulangan yang lebih maju dibandingkan rudal balistik Topol-M. Vladimir Smirnov/TASS

Advertising
Advertising

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mendesak Amerika Serikat untuk mempertimbangkan konsekuensi penarikan diri dari INF, termasuk dampaknya terhadap keamanan Eropa dan pada upaya pelucutan senjata nuklir di masa depan.

"Perjanjian itu, selama 30 tahun menjadi pilar penting fondasi keamanan Eropa kami," kata Maas dikutip dari Sputniknews.

Baca: Ini Peta 4 Negara Pemilik Senjata Nuklir, Rusia Terbanyak

"Kami telah mendesak Rusia untuk menjelaskan tuduhan serius bahwa mereka melanggar perjanjian. Kami sekarang mendesak AS untuk mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin (penarikan diri)," tambahnya.

Menurut menteri luar negeri, penarikan AS dari INF akan berdampak negatif terhadap prospek perjanjian pembatasan senjata strategis di masa depan, yang menurut Maas sangat dibutuhkan.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan bahwa penarikan sepihak AS akan sangat berbahaya dan mengarah pada pembalasan militer secara teknis.

Juru bicara Kremlin mengatakan Vladimir Putin akan mencari jawaban tentang penarikan diri AS ketika ia bertemu John Bolton, penasihat keamanan nasional Trump, selama pertemuan yang dijadwalkan di Moskow pekan ini.

Baca: 15.500 Senjata Nuklir di Dunia, Rusia-Amerika Kuasai 93 Persen

Otoritas AS percaya Rusia sedang mengembangkan sistem peluncur rudal bawah tanah yang melanggar perjanjian INF, yang dapat memungkinkannya meluncurkan serangan nuklir di Eropa dalam waktu singkat. Rusia berulangkali membantah ini.

Trump mengatakan Amerika Serikat akan mengembangkan senjata serupa kecuali Rusia dan Cina setuju untuk menghentikan pengembangan, meskipun Cina bukan merupakan pihak dalam perjanjian pelarangan senjata nuklir INF.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

11 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

12 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

4 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

4 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya