Kasus Jamal Khashoggi Picu Kenaikan Minyak Dunia
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 17 Oktober 2018 15:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak naik karena penurunan persediaan minyak mentah AS dan ketegangan geopolitik atas hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, yang memicu kekhawatiran pasokan.
Dilaporkan Reuters, 17 Oktober 2018, minyak mentah West Texas Intermediate AS CLc1 naik 25 sen, atau 0,4 persen, pada US$ 72,17 (Rp 1,095 juta) per barel pada pukul 06.48 Waktu AS, Rabu 17 Oktober, setelah naik 14 sen.
Baca: Jamal Khashoggi Hilang, Putra Mahkota Dituding Pemberi Perintah
Minyak mentah Brent LCOc1 naik 26 sen, atau 0,3 persen, di US$ 81,67 (Rp 1,239 juta) per barel, setelah 63 sen sesi sebelumnya. Patokan global, yang mencapai lebih dari dua minggu terendah akhir pekan lalu karena pasar ekuitas turun, diperdagangkan sekitar US$ 5 (Rp 75.911) di bawah level tertinggi selama empat tahun terakhir pada US$ 86,74 (Rp 1,316 juta) yang tercatat pada 3 Oktober.
Persediaan minyak mentah AS turun 2,1 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk pasokan 2,2 juta barel, menurut data American Petroleum Institute (API).
"Pasar bereaksi terhadap penurunan tak terduga karena persediaan cenderung naik pada sepanjang tahun ini," kata Tomomichi Akuta, ekonom senior di Mitsubishi UFJ Research and Consulting di Tokyo, menambahkan bahwa kecemasan tentang prospek ekonomi global membatasi perolehan.
Baca: Rekaman 11 Menit Ini Ungkap Jamal Khashoggi Disiksa dan Dibunuh
Stok bensin AS turun lebih besar dari perkiraan 3,4 juta barel, sementara stok bahan bakar distilat turun lebih kecil dari perkiraan 246.000 barel, data API menunjukkan.
Ancaman Amerika Serikat yang bertujuan untuk mengurangi ekspor minyak Iran ke nol adalah gertakan politik, kata kepala Perusahaan Minyak Nasional Iran yang dikelola negara.
Sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran akan dimulai pada 4 November, sementara Iran telah menuduh Arab Saudi dan Rusia melanggar perjanjian yang dipimpin OPEC mengenai pengurangan produksi dengan memproduksi lebih banyak minyak mentah.
Kenaikan harga minyak juga dipengaruhi oleh kasus Jamal Khashoggi, meskipun Presiden AS Donald Trump memihak pada Arab Saudi terkait jurnalis Jamal Khashoggi, bahkan ketika anggota parlemen AS menekan Arab Saudi.
Baca: Arab Saudi Gelar Forum Investasi, Pebisnis Dunia Batal Datang
Arab Saudi telah menyatakan komitmen untuk melakukan penyelidikan lengkap terhadap penghilangan, kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelum meninggalkan Arab Saudi menuju Turki.
Sementara Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates, mengatakan Arab Saudi dapat memotong sebanyak 500.000 barel per hari produksi minyak mentah, sebagai peringatan jika AS jika memberlakukan sanksi apapun terkait kasus Jamal Khashoggi.