Jurnalis Jamal Khashoggi Raib, Bursa Saham Arab Saudi Anjlok

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 15 Oktober 2018 13:55 WIB

Seorang demonstran memegang gambar Jamal Khashoggi saat protes di depan konsulat Arab Saudi di Istanbul [Osman Orsal / Reuters]

TEMPO.CO, Riyadh – Pasar saham Arab Saudi mengalami penurunan tajam pada Ahad, 14 Oktober 2018 karena para investor merasa khawatir memburuknya hubungan negara itu dengan dunia internasional terkait hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi, yang merupakan kolumnis di Washington Post.

Baca: Jam Tangan Apple Jamal Khashoggi Rekam Dugaan Pembunuhan

Indeks pasar saham turun hingga sekitar 7 persen dalam dua jam pertama perdagangannya, yang merupakan penurunan terbesar sejak Desember 2014. Ketika itu, harga minyak bumi dunia turun drastis.

Advertising
Advertising

Kemarin, harga saham Saudi Basic Industries, yang merupakan produsen terbesar petrokimia di kawasan itu, turun hingga 7,9 persen. Indeks saham sempat menguat dan ditutup turun 3.5 persen.

Baca:

Jamal Khashoggi Hilang, Media Asing Batal ke Acara Arab Saudi

“Ini disebabkan pengaruh dari politik. Pasar bereaksi negatif terkait kasus hilangnya Khashoggi, yang menimbulkan keriuhan politik,” kata Salah Shamma, kepala investasi Franklin Templeton Emerging Market Equity untuk kawasan Timur Tengah, yang merupakan pengelola dana investasi besar.

Shamma menambahkan situasi fundamental ekonomi Saudi tidak terpengaruh sejauh ini.

Menurut para pedagang regional, kasus hilangnya Khashoggi bisa membuat arus investasi asing jadi batal masuk ke Saudi. Dan jika Kongres AS memutuskan memberikan sanksi kepada individu tertentu di Saudi terkait kasus ini maka ini bisa memicu terjadinya panick selling atau penjualan saham besar-besaran oleh para investor.

Baca:

Kasus Jamal Khashoggi, Kontrak Senjata AS ke Arab Saudi Terancam

“Sepertinya investor internasional menghukum bursa saham Saudi,” kata seorang broker regional.

Khashoggi, yang merupakan pengritik terkemuka pemerintah Arab Saudi dan juga memiliki izin sebagai penduduk di Amerika Serikat (US resident), menghilang pada 2 Oktober 2018 saat mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Dia rutin datang ke kantor Konsulat Saudi untuk mengurus dokumentasi.

Jamal Kashoggi. [Gulf Times]

Otoritas Turki meyakini Khashoggi dibunuh oleh sebuah tim pembunuh yang terdiri dari 15 orang dan tubuhnya telah dilenyapkan. Riyadh membantah dugaan ini dan mengatakan Khashoggi telah keluar dari kantor konsulat itu pasca mengurus dokumentasi.

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan akan memberikan hukuman keras kepada Saudi jika terbukti terlibat melakukan pembunuhan ini.

Baca:

Jurnalis Hilang Misterius, Ini 5 Fakta Sosok Jamal Khashoggi?

Sebaliknya, seorang pejabat Saudi mengatakan akan membalas setiap tindakan sanksi atau embargo ekonomi terhadap negara itu dengan tindakan yang lebih keras, seperti dilansir Saudi Press Agency, yang merupakan kantor berita Saudi.

Kantor Kedubes Saudi di AS melansir pernyataan klarifikasi mengenai pemberitaan dari Saudi Press Agency tadi. “Kerajaan Arab Saudi menyampaikan apresiasi kepada semua negara, termasuk AS, karena menahan diri dari membuat kesimpulan mengenai investigasi yang sedang berlangsung.”

Secara terpisah, Raja Salman dari Arab Saudi menghubungi Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengenai pembentukan grup kerja gabungan (joint working group) untuk menangani kasus ini, seperti dilansir Anadolu. Erdogan dikabarkan menyetujui usulan ini.

Media Anadolu juga melansir pernyataan bersama menteri Luar Negeri dari Inggris, Prancis dan Jerman soal perlunya investigasi kredibel untuk mengungkap hilangnya Khashoggi karena ini kasus yang sangat serius.

“Diperlukan investigasi kredibel untuk mengetahui kebenaran mengenai apa yang terjadi dan mengidentifikasi siapa saja yang bertanggung jawab terkait hilangnya Jamal Khashoggi dan membuat mereka bertanggung jawab,” begitu pernyataan dari tiga menlu tadi seperti juga dilansir CNBC.

Berita terkait

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

2 jam lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

17 jam lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

20 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

20 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

1 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

1 hari lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

2 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya