Wartawan Jamal Khashoggi Hilang, Trump Tak Mau Hukum Arab Saudi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Oktober 2018 13:01 WIB

Presiden Donald Trump berpidato di sidang umum PBB di New York, Selasa, 25 September 2018. [ NEW YORK POST]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akhirnya angkat bicara atas kasus hilangnya wartawan asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, 59 tahun, di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istambul Turki.

Trump mengatakan dirinya tidak akan menjatuhi hukuman kepada Riyadh jika negara itu terlibat dalam dugaan pembunuhan Khashoggi. Pernyataan itu dilontarkan Trump pada hari Sabtu, 13 Oktober 2018.

Dikutip dari Reuters pada Minggu, 14 Oktober 2018, Amerika Serikat dan Arab Saudi memiliki kedekatan hubungan bilateral. Saat ini Washington telah mendapat tekanan internasional dan domestik untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Khashoggi, di mana dugaan saat ini yang berkembang wartawan itu telah dibunuh di dalam kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul dan jasadnya sudah dibuang dari tempat itu.

Baca: Jam Tangan Apple Jamal Khashoggi Rekam Dugaan Pembunuhan

Di antara hukuman yang kemungkinan bisa dijatuhkan Amerika Serikat ke Arab Saudi adalah menangguhkan penjualan perlengkapan militer dari Amerika Serikat ke Arab Saudi. Riyadh saat ini sedang terlibat dalam koalisi serangan ke perang sipil Yaman. Anggota Senat dari Partai Republik dan Partai Demokrat menuntut agar Washington menjatuhkan sanksi yang lebih tegas pada Riyadh.

Advertising
Advertising

Jamal Kashoggi. [Gulf Times]

Baca: Dianggap Kritis, Jamal Khashoggi Hilang di Konsulat Saudi

Di bawah undang-undang Amerika Serikat, penjualan perlengkapan militer hanya bisa diblokade lewat Kongres. Sebuah peninjauan informal bisa dilakukan yang berupa penundaan transaksi, namun ini hanya bisa dilakukan jika muncul kekhawatiran, seperti senjata yang digunakan dipakai untuk membunuh warga sipil.

Trump pada Sabtu, 13 Oktober 2018 mengatakan pemerintahannya telah memenangkan tender militer senilai US$ 110 miliar atau Rp 1.600 triliun dari Riyadh. Kesepakatan itu diikuti dengan komitmen Arab Saudi yang akan berinvestasi di Amerika Serikat yang telah berpeluang membuka ratusan ribu lapangan kerja.

"Jika Arab Saudi tidak membeli senjata dari kita, maka mereka akan beralih ke Rusia atau Cina. Pikirkan kita memiliki kontrak order senilai US$ 110 miliar. Mereka bisa saja memberikan kontrak ini ke negara lain dan jika hal ini terjadi saya rasa itu akan menjadi tindakan bodoh," kata Trump.

Jamal Khashoggi dinyatakan hilang sejak 2 Oktober 2018 ketika dia tak pernah keluar lagi dari kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istambul, Turki. Wartawan kenamaan asal Arab Saudi itu mendatangi kantor tersebut untuk mendaftarkan penikahannya yang keempat dengan seorang perempuan warga negara Turki.

Berita terkait

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

14 menit lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

9 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

14 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

14 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

14 jam lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

15 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

18 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

18 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

20 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

21 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya