Kecewa Politik AS, Pria New York Mau Ledakan 90 Kg Bom di Pemilu

Kamis, 11 Oktober 2018 20:35 WIB

Paul Rosenfeld, pria New York, ditangkap oleh FBI dalam dugaan plot untuk meledakkan bom besar pada hari pemilu. [CBS News]

TEMPO.CO, Jakarta - FBI dan polisi setempat menangkap seorang pria asal New York, Amerika Serikat, setelah menyerbu rumahnya dan menemukan 90 kilogram bom yang diduga untuk meledakkan National Mall di Washington DC, pada hari pemilu paruh waktu AS pada 6 November.

Dilansir dari Sputniknews, 11 Oktober 2018, Paul Rosenfeld, 56 tahun, dari Tappan, New York, diduga mengatakan kepada seorang reporter di Pennsylvania tentang rencananya untuk meledakkan dirinya pada Agustus dan September. Reporter itu lalu menghubungi pihak berwenang.

Baca: Serangan Bom 1996, Amerika Minta Iran Bayar Ganti Rugi Rp 1,5 T

Petugas mengatakan Rosenfeld berusaha menarik perhatian dengan keyakinan politiknya yang radikal, tetapi menambahkan bahwa mereka tidak berpikir dia bermaksud menyakiti orang lain.

Pria Rockland County, Paul Rosenfeld, ditangkap oleh FBI pada Rabu setelah dituduh merakit bom seberat 290 kilogram untuk meledakkan dirinya di Washington Mall pada Hari Pemilihan. (NBC New York)

Advertising
Advertising

"Seperti yang diduga, Paul M. Rosenfeld mengarang rencana untuk menarik perhatian pada ideologi politiknya dengan membunuh dirinya di National Mall di Washington DC, membahayakan orang lain dalam aksinya," kata Jaksa AS Geoffrey Berman.

"Rencana dugaan Rosenfeld untuk peledakan Hari Pemilihan bertentangan dengan prinsip demokrasi kita," tambah Berman.

Rosenfeld menyatakan frustrasi tentang arah politik Amerika, kata petugas.

Baca: Ini Cerita Pengacara Korban Soal Penembak Capital Gazette

Ideologinya, bagaimanapun, mungkin tidak akrab bagi sebagian besar pembaca. Jaksa mengatakan dia percaya pada sistem politik yang disebut "penyortiran", yang menunjukkan bahwa sistem di mana pejabat publik dipilih secara acak daripada terpilih akan lebih bermanfaat.

Pihak berwenang menekankan bahwa mereka menganggap Rosenfeld sebagai aktor tunggal dan tidak terafiliasi dengan organisasi teroris internasional.

Menurut dokumen pengadilan, seperti dikutip dari CBS News, selama dua bulan terakhir, Rosenfeld diduga mengirim surat dan pesan teks ke penduduk Pennsylvania yang merinci rencananya untuk meledakkan bom di National Mall untuk menarik perhatian pada sistem politik "penyortiran".

Polisi menggeledah rumah Rosenfeld di Rockland County [ABCnews]

Warga Pennsylvania kemudian memperingatkan FBI dan polisi, yang kemudian menghentikan mobil Rosenfeld pada Selasa, 9 Oktober. Rosenfeld pun mengakui rencananya.

Dia mengatakan kepada para agen FBI dan Polisi bahwa dia memesan bubuk peledak dalam jumlah besar dan membuat alat peledak kecil sebelum merakit alat peledak seberat 90 kilo di kotak kayu di ruang bawah tanahnya.

Dia mengatakan dia memasang komponen-komponen tertentu di perangkat untuk memastikan bahwa dia terbunuh dalam ledakan itu.

Pada Rabu 10 Oktober, teknisi FBI mengeluarkan bom dari ruang bawah tanahnya dan memindahkannya ke lokasi yang aman.

Baca: Donald Trump Berdukacita atas Penembakan di Capital Gazette

Pada sidang Senat Rabu pagi, Direktur FBI Christopher Wray mengatakan bahwa para agennya sedang menyelidiki sekitar 1.000 ancaman teror di dalam negeri di 50 negara bagian.

Paul Rosenfeld muncul di pengadilan federal New York Rabu pagi. FBI mengatakan mereka tidak percaya dia adalah bagian dari organisasi teroris yang lebih besar. Rosenfel akan menghadapi api 20 tahun penjara jika terbukti bersalah merencanakan bom bunuh diri di hari pemilu paruh waktu Amerika Serikat.

Berita terkait

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

2 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

2 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

6 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

6 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

7 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

9 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

9 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

11 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya