Lawan Tarif Impor Amerika Serikat, Turki Batasi Impor Baja Asing

Senin, 8 Oktober 2018 20:05 WIB

Baja Turki [Hrriyet Daily News]

TEMPO.CO, Jakarta - Turki menyampaikan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bahwa mereka berencana memberlakukan kuota impor baja mulai 17 Oktober untuk melindungi industri baja domestik.

Awal tahun ini, Amerika Serikat menggandakan tarif impor yang sebelumnya dikenakan pada aluminium dan baja Turki menjadi 20 persen dan 50 persen untuk tarif masing-masing.

Baca: Inflasi Turki Melonjak 25 Persen, Bagaimana Dampaknya ke Lira?

Sengketa perdagangan antara Turki dan Amerika Serikat semakin mendalam sejak Maret, ketika Presiden AS Donald Trump awalnya memperkenalkan bea masuk 10 dan 25 persen pada impor aluminium dan baja, dari mitra dagang Amerika, termasuk Turki. Turki menyebut tarif tidak dapat diterima dan berjanji untuk mengambil langkah-langkah balas dendam.

Baja Turki [Anadolu Agency]

Advertising
Advertising

Kementerian Perdagangan Turki mengatakan, seperti dilaporkan Russia Today, 8 Oktober 2018, tarif tambahan AS ini menentang aturan WTO.

Dalam pengajuan yang diterbitkan oleh WTO, Turki mengatakan "Kebijakan perlindungan ini telah menjadi perkembangan tak terduga yang secara langsung mempengaruhi jumlah impor produk yang bersangkutan ke Turki."

Baca: Amerika Serikat Kenakan Sanksi Kepada Dua Menteri Turki

"Turki telah menjadi pasar yang menarik untuk produk-produk baja yang tunduk pada peningkatan jumlah tindakan perlindungan. Oleh karena itu, langkah-langkah yang mulai diterapkan di seluruh dunia ... telah memicu peningkatan impor produk yang bersangkutan ke Turki," kata Kementerian Perdagangan Turki.

Seorang pria bekerja di produsen baja Turki ISDEMIR di Iskenderun di provinsi Hatay, Turki 6 Mei 2010. [REUTERS / Umit Bektas / File Photo]

Kuota baja Turki adalah tindakan pengamanan sementara, diizinkan di bawah aturan WTO jika suatu negara ingin melindungi industri tertentu yang berisiko dari impor yang tiba-tiba, tidak terduga dan merusak, seperti dilansir dari Daily Star.

Kuota ini diharapkan untuk mengkompensasi mitra dagang yang kalah dengan menurunkan hambatan perdagangan di daerah lain.

Baca: Krisis Ekonomi, Turki Bersumpah Boikot Produk Amerika Serikat

Kuota untuk produk baja datar ditetapkan sebesar 3,1 juta ton, kurang dari setengah dari 8,4 juta ton yang diimpor Turki pada 2017, kata surat pengajuan. Untuk produk jangka panjang, kuota adalah 558.534 ton, dibandingkan dengan impor 2017 sebesar 1,3 juta ton.

Kuota untuk pipa baja dan tabung ditetapkan pada 273.901 ton, untuk baja tahan karat di 139.934 ton, dan untuk bahan kereta api di 27.044 ton, semua kurang dari setengah volume impor 2017. Namun kuota tidak berlaku untuk baja stainless steel karena tidak diproduksi di Turki.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

15 jam lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

11 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

12 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

12 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya