Serangan Bus Kepresidenan, Tunisia Perpanjang Masa Darurat

Sabtu, 6 Oktober 2018 18:30 WIB

Bis mengevakuasi turis yang berhasil dibebaskan dari penyanderaan di Museum Bardo, Tunis, Tunisia, 18 Maret 2015. Kelompok bersenjata dan berseragam militer, menembaki para wisatawan saat mereka turun dari bus dan mengejar mereka di dalam museum. Ahmet Izgi/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Tunisia memutuskan memperpanjang masa darurat selama satu bulan menyusul serangan bus kepresidenan.

Menurut laporan Middle East Monitor mengutip pernyataan kantor kepresidenan Republik Tunisia, Presiden Beji Caid Essebi menerima Menteri Dalam Negeri Hisham Al-Furati dan Menteri Pertahanan Abdul Karim Al-Zubaidi di Istana Presiden di Carthage, Jumat 5 Oktober 2018.

Baca: Serangan di Tunisia, Ancaman Teroris 'Menghantui'

Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi. presstv.ir

"Pertemuan tersebut membahas masalah keamanan setelah terjadi insiden serangan terhadap bus kepresidenan."

Advertising
Advertising

Selain itu, tulis Middle East Monitor, rapat tersebut meninjau kembali soal situasi militer dan kesiapan berbagai unit militer termasuk pasukan antiteror dan antikejahatan. "Perpanjangan masa darurat militer ini berlaku efektif pada Senin 8 Oktober 2018."

Otoritas Tunisia menetapkan negara dalam keadaan bahaya untuk pertama kalinya tiga tahun lalu pada November 2015. Saat itu terjadi ledakan bom menghantam bus kepresidenan berisi para pejabat keamanan di Ibu Kota Tunis. Akibat ledakan tersebut sekitar 30 orang tewas dan sejumlah korban lainnya luka-luka. "Sejak itu, kondisi darurat diperpanjang beberapa kali, terakhir pada 12 Maret 2018."Sejumlah pengunjuk rasa membakar bendera Amerika Serikat saat melakukan aksi setelah Presiden Trump menunjuk Yerusalem menjadi ibukota Israel di Tunis, Tunisia, December 7, 2017. REUTERS/Zoubeir Souissi

Undang-Undang Darurat memberikan kekuasaan yang luas kepada Menteri Dalam Negeri, termasuk kewenangan menjebloskan oprang ke dalam tahanan rumah, melarang pertemuan, memberlakukan jam malam dan memeriksa toko.

Baca: Turis Tembaki Pengunjung Pantai di Tunisia, 37 Orang Tewas

Keadaan darurat juga memungkinkan pemerintah Tunisia mengontrol media, publikasi dan siaran radio, pertunjukan sinematik dan teatrikal tanpa harus meminta izin sebelumnya dari pengadilan.

Berita terkait

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

8 Februari 2024

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan tidak cukup hanya pintar, tetapi juga harus benar.

Baca Selengkapnya

Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

30 Desember 2023

Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

Universitas Carthage di Tunis, Tunisia, membuka kelas Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa. Kelas ini pada tahun pertama diikuti oleh 80 mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Berharap Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Jalur Gaza Tidak Diveto Lagi

22 Desember 2023

Menlu Retno Berharap Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Jalur Gaza Tidak Diveto Lagi

Menlu Retno berharap tidak ada lagi anggota Dewan Keamanan PBB yang memveto rancangan resolusi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita yang Sumbangkan Hadiah WTA Finals Kepada Warga Palestina

8 November 2023

Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita yang Sumbangkan Hadiah WTA Finals Kepada Warga Palestina

Ons Jabeur adalah pemain Arab pertama yang memenangkan gelar tunggal Asosiasi Tenis Wanita atau WTA. Ia meraih peringkat 2 dunia pada 27 Juni 2022, sekaligus pemain No. 1 untuk petenis Afrika dan Arab.

Baca Selengkapnya

Tunisia Krisis Roti dan Gandum, Presiden Kais Saied Berantas Pelaku Monopoli

19 Agustus 2023

Tunisia Krisis Roti dan Gandum, Presiden Kais Saied Berantas Pelaku Monopoli

Sejak pandemi Covid-19, Tunisia mengalami krisis roti dan gandum, di mana roti menjadi makanan yang sulit dicari. Kais Saied janji atasi monopoli

Baca Selengkapnya

HAM PBB Minta Tunisia Beri Kebebasan Pers

24 Juni 2023

HAM PBB Minta Tunisia Beri Kebebasan Pers

HAM PBB menyerukan kepada Tunisia agar berhenti melarang kebebasan media dan mengkriminalisasi wartawan independen

Baca Selengkapnya

Harga Membumbung Tinggi, Warga Tunisia Tidak Mampu Beli Domba untuk Idul Adha

21 Juni 2023

Harga Membumbung Tinggi, Warga Tunisia Tidak Mampu Beli Domba untuk Idul Adha

Warga Tunisia berharap bisa membeli domba untuk perayaan Idul Adha, namun harga terlalu tinggi dan gaji mereka tak mampu membayarnya.

Baca Selengkapnya

Penyerangan di Sinagoga Tunisia, 4 Tewas dan 5 Terluka

10 Mei 2023

Penyerangan di Sinagoga Tunisia, 4 Tewas dan 5 Terluka

Dua petugas keamanan dan dua pengunjung tewas akibat serangan di dekat sinagoga di Pulau Djerba di Tunisia

Baca Selengkapnya

KBRI Astana dan Tunis Gelar Open House Idul Fitri, Sajikan Opor dan Rendang

23 April 2023

KBRI Astana dan Tunis Gelar Open House Idul Fitri, Sajikan Opor dan Rendang

KBRI Astana dan KBRI Tunis menggelar open house Idul Fitri pada hari yang berbeda, namun sama-menyajikan opor dan rendang.

Baca Selengkapnya