Kapal Perang Cina Dinilai Agresif, Australia Bereaksi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 5 Oktober 2018 13:01 WIB

Kapal perang AS, USS Decatur (kiri) berusaha menghindari tabrakan dengan kapal perang Cina di Laut Cina Selatan pada Ahad, 30 September 2018. GCCaptain.com via ABC News

TEMPO.CO, Canberra – Menteri Pertahanan Australia, Christopher Pyne, mengkritik perilaku kapal perang Cina terhadap kapal perang Amerika di Laut Cina Selatan, yang terjadi pada awal pekan ini.

Baca:

Ini terkait gerakan kapal penghancur Cina Luyang, yang menghalau kapal penghancur AS, USS Decatur, hingga keduanya berdekatan sekitar 41 meter di Laut Cina Selatan.

Canberra menyebut peristiwa itu mencerminkan taktik agresif Beijing di wilayah laut yang dipersengketakan itu.

Advertising
Advertising

“Kami memandang setiap intimidasi atau taktik agresif sebagai mengganggu stabilitas dan berpotensi berbahaya,” kata Pyne seperti dilansir Guardian Australia dan Sputnik News pada Rabu, 3 Oktober 2018.

Baca:

Pyne juga menambahkan,”Australia secara konsisten telah mengekspresikan keprihatinan terhadap militerisasi Laut Cina Selatan dan terus mendesak semua pihak untuk menahan diri dari tindakan sepihak yang bisa menambah ketegangan di wilayah itu.”

Militer Australia memulai latihan multilateral dua pekan di Laut Cina Selatan bersama militer dari Singapura, Malaysia, Selandia Baru dan Inggris pada pekan ini. “Ini dilakukan setelah hubungan Cina dan AS terus memburuk,” begitu dilansir Business Insider Australia.

Baca:

Saat ini, hubungan AS dan Cina menegang terkait isu perang dagang, penjualan senjata AS ke Taiwan, sanksi AS terhadap unit militer Cina karena membeli senjata canggih Rusia, dan meningkatnya patroli militer AS di Laut Cina Selatan.

Presiden Cina Xi Jinping (tengah) dan istrinya Peng Liyuan mengelus seekor wallaby di halaman Government House, Canberra, Australia, 17 November 2014. REUTERS/David Gray

Pada pekan lalu, Cina membatalkan dua pertemuan keamanan tingkat tinggi dengan pejabat AS pasca terkena sanksi terkait pembelian senjata dari Rusia. Beijing juga melarang kapal perang AS merapat di Hong Kong.

Baca:

Menteri Pertahanan AS, James Mattis, juga membatalkan rencana kunjungan ke Cina pada Oktober 2018 meski menyebut hubungan kedua negara tidak memburuk.

“Ada poin-poin ketegangan dalam hubungan kedua negara tapi berdasarkan hasil diskusi di New York pada pekan lalu dan hal-hal yang akan datang, kami tidak melihat ini memburuk. Kami akan menyelesaikannya,” kata dia.

Baca:

Pemerintah Cina menuding AS sengaja mengancam kedaulatan dan keamanannya di Laut Cina Selatan, yang diklaim sebagai wilayah negaranya, dengan mengirim kapal perang ke perairan bersengketa tanpa izin. Kemenlu Cina menuding militer AS melakukan provokasi terus menerus dengan alasan kebebasan navigasi di wilayah laut ini.

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

3 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

15 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

1 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 hari lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

1 hari lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 hari lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

2 hari lalu

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

Jaringan 3G berkembang sejak 2001 lalu, menjadi awal mula internet dapat diakses lewat telepon genggam.

Baca Selengkapnya