Peretas Korea Utara Coba Bobol Bank Senilai Rp 16,7 Triliun

Kamis, 4 Oktober 2018 16:39 WIB

Juru kamera mengambil gambar lukisan Kim Il Sung dan Kim Jong Il di alun-alun utama Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, 10 September 2018. Potret Kim Jong Il dan Kim Il Sung tidak hanya di tempat umum seperti stasiun kereta api, rumah sakit, sekolah dan pabrik, tetapi juga terpasang di ruang pribadi seperti ruang tamu apartemen. REUTERS/Danish Siddiqui

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Utara menggunakan jaringan gelap pelaku kejahatan di dunia maya atau cyber crime yang dikenal sebagai APT38 untuk melakukan pencurian uang atas nama rezim Kim Jong Un. Menurut laporan terbaru dari pengawas keamanan dunia maya, jaringan peretas itu telah berupaya mencuri lebih dari US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 16,7 triliun pada bank-bank global dengan serangan yang sangat agresif.

FireEye, lembaga pemantau kejahatan cyber, mengatakan APT38 yang terbentuk pada 2014 telah melakukan operasi pencurian uang di sedikitnya 11 negara dan meraup lebih dari US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,5 triliun.

Baca: Menlu Korsel: Sanksi Korea Utara Berlaku Hingga Denuklirisasi

Pada Februari 2016, uang sebesar US$ 101 juta atau setara dengan Rp 1,5 triliun secara curang ditransfer peretas dari rekening bank sentral Bangladesh di bank sentral New York dan akhirnya sampai ke Filipina.

CNN melaporkan, aksi peretasan Pyongyang yang semakin berani di dunia maya muncul bersamaan dengan program rudal balistik dan nuklir yang sedang berkembang pesat.

Para pejabat militer senior menonton pawai ketika potret pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il terlihat di latar belakang di alun-alun utama Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, 9 September 2018. Dua potret raksasa mendiang pempimpin Korut ini menjadi pemandangan yang sering dijumpai di setiap sudut ibu kota Pyongyang. REUTERS/Danish Siddiqui

Pemerintahan Donald Trump telah menegaskan bahwa mereka tidak akan mengangkat sanksi ekonomi yang telah dijatuhkan kepada Korea Utara sampai denuklirisasi tercapai. Hal ini kemudian mendorong Pyongyang untuk mempertimbangkan sumber-sumber alternatif untuk pendapatan mereka.

Baca: Amerika Beri Korea Utara Sanksi Keras Sepihak, Cina Meradang

"Korut yang terkena sanksi dan kekurangan pendapatan rupanya meyerang dari dunia maya untuk menghasilkan dana gelap dari pembayaran uang tebusan, pertukaran mata uang, dan transfer antar bank," ujar Yayasan Pertahanan Demokrasi dalam pernyataannya.

Advertising
Advertising

Menurut Samantha Ravich, penasihat senior dan peneliti utama dari proyek Perang Ekonomi di Dunia Maya,Korea Utara juga dapat menggunakan kemampuan di dunia mayanya untuk menyerang ekonomi AS.

"Sekarang Korea Utara memiliki salah satu operasi di dunia maya yang paling mumpuni dan agresif. Menghadapi sanksi ekonomi AS yang kuat, Pyongyang dapat mempertimbangkan menggunakan kemampuan di dunia mayanya untuk menyerang ekonomi AS," kata Ravich.

Baca: Berbagai Sanksi PBB untuk Korea Utara dalam 11 Tahun

Para periset menemukan peretas yang bertanggung jawab atas kejahatan cyber crime pencurian uang dengan hati-hati mengalihkan sinyal mereka melalui Prancis, Korea Selatan dan Taiwan untuk menyiapkan server serangan mereka. Tetapi mereka membuat kesalahan parah dengan membentuk koneksi ke Korea Utara.

CNN | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

10 jam lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

6 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

8 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

9 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

17 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

20 hari lalu

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

Berikut jadwal operasional Bak Mandiri, BCA, BNI, BRI dan BTN selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

BCA Raih 2 Penghargaan dari Euromoney Inggris

24 hari lalu

BCA Raih 2 Penghargaan dari Euromoney Inggris

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA meraih dua penghargaan bank terbaik dari Euromoney Global Private Banking Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

25 hari lalu

Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

Nasabah juga dapat menukar uang baru layak edar untuk memenuhi kebutuhan saat momen Lebaran 2024 Bank DKI dan Bank Muamalat. Ini syaratnya.

Baca Selengkapnya

PermataBank akan Tebar Dividen Tunai Rp 25 per Saham

25 hari lalu

PermataBank akan Tebar Dividen Tunai Rp 25 per Saham

PermataBank akan bagikan dividen tunai sebesar Rp 904 miliar atau Rp 25 per saham dari total laba bersih tahun 2023.

Baca Selengkapnya