Skandal 1MDB, Jaksa Penuntut dan Pengacara Najib Razak Berdebat

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 4 Oktober 2018 12:02 WIB

Bekas PM Malaysia, Najib Razak, dan istri, Rosmah Mansor. MothershipSg.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur -- Persidangan kasus dugaan pelanggaran kepercayaan, penyalahgunaan-kekuasaan dan pencucian uang yang melibatkan bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, berlangsung hari ini di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur.

Baca:

Terkena 17 Dakwaan 1MDB, Rosmah Mansor Mengaku Tidak Bersalah

Najib menghadapi total 32 dakwaan terkait kasus penggelapan dana milik 1MDB atau 1Malaysia Development Berhad. Secara terpisah, seperti dilansir The Star, istri Najib, yaitu Rosmah Mansor, juga menjalani persidangan di Session Court dengan 17 dakwaan.

Advertising
Advertising

Dalam persidngan yang berlangsung sekitar satu jam, jaksa penuntut umum dan pengacara Najib berdebat soal dokumen yang diserahkan terkait kasus bekas orang nomor satu Malaysia ini.

Baca:

Jaksa penuntut Sulaiman Abdullah mengatakan telah menyerahkan dokumen dalam bentuk beberapa CD-ROM kepada tim pengacara Najib Razak.

“Kita tidak seharusnya mengikuti praktek pada 1942 sementara saat ini 2018,” kata Sulaiman seperti dilansir Malaysia Kini pada Kamis, 4 Oktober 2018.

Baca:

Sulaiman mengatakan ini menanggapi keberatan dari tim pengacara Najib Razak, yang meminta dokumen diserahkan dalam bentuk kertas. “Kami siap melakukan pra peradilan hari ini untuk membahas soal ini,” kata Sulaiman kepada hakim M Nazlan M Ghazali.

Istri bekas PM Malaysia, Najib Razak, yaitu Rosmah Mansor tiba di kompleks pengadilan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis, 14 Oktober 2018 untuk menjalani sidang perdana. Channel News Asia

Soal ini, pengacara Najib, M. Shafee, mengatakan tim jaksa penuntut memberikan dokumen berbentuk CD-ROM dan sebagian isinya tidak bisa dibaca.

“Beri kami dokumen yang layak dalam format yang layak. Ini praktek standar agar dokumen diberikan kepada pengacara dan bukan klien. Banyak dokumen itu yang tidak bisa dibaca dalam format CD,” kata Shafee, yang pernah menjadi jaksa penuntut umum saat sidang kasus dugaan sodomi Anwar Ibrahim beberapa tahun lalu.

Baca:

Shafee juga meminta dokumen penunjukan Sulaiman sebagai kepala tim jaksa penuntut untuk kasus ini. Soal ini, Sulaiman menjawab itu tidak diperlukan karena dia juga tidak meminta dokumen penunjukan Shafee sebagai pengacara Najib Razak.

Mendengar kedua pihak masih terus berdebat, hakim Nazlan meminta kedua pihak untuk menyiapkan dokumen kasus Najib Razak dalam dua pekan dan kasus ini akan kembali dibahas di persidangan pada 31 Oktober 2018.

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

13 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

5 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya