AS Mau Bentuk Aliansi Militer Arab Serupa NATO di Timur Tengah

Sabtu, 29 September 2018 13:35 WIB

Angkatan Laut AS berada dikapal militernya saat akan melakukan latihan bersama dengan militer Qatar di Teluk Arab, Qatar, 16 Juni 2017. REUTERS/Naseem Zeitoon

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat ingin menciptakan aliansi negara-negara Arab serupa "NATO Arab" yang akan menyatukan mitra AS di Timur Tengah dalam aliansi anti-Iran.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, bertemu di New York dengan menteri luar negeri dari Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada Jumat 28 September untuk memajukan proyek tersebut, seperti dilaporkan Associated Press, 29 September 2018.

Baca: Serangan Parade Militer, Arab Saudi Kecam Tudingan Iran

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Pompeo telah menekankan perlunya untuk mengalahkan kelompok ISIS dan organisasi teroris lainnya serta mengakhiri konflik di Suriah dan Yaman, mengamankan Irak dan menghentikan aktivitas Iran di wilayah tersebut.

Qatar memperluas pangkalan udara Amerika Serikat di Al Udeid yang selama ini menampung 10 ribu personil militer AS berikut pesawat tempur dan peralatan militer lainnya.

Advertising
Advertising

Namun sebuah aliansi keamanan regional yang diusulkan Amerika Serikat kepada sekutunya di Timur Tengah akan beresiko jika sengketa Teluk tidak terselesaikan, kata menteri luar negeri Qatar, seperti dilansir dari Reuters.

Arab Saudi, Emirat, Bahrain dan Mesir memutus hubungan perjalanan dan perdagangan dengan Qatar pada Juni 2017, menuduh negara itu mendukung Iran dan mendukung terorisme. Qatar membantah tuduhan itu dan mengatakan boikot itu mencampuri urusan kedaulatannya.

Baca: Iran Balas Penghinaan Donald Trump di Sidang Umum PBB

Amerika Serikat telah mencoba untuk menengahi perselisihan namun tidak membuahkan hasil. Ini adalah sekutu Dewan Kerjasama Teluk enam negara, dan Qatar adalah rumah bagi pangkalan udara utama AS.

Aliansi Strategis Timur Tengah (MESA) dimaksudkan untuk berfungsi sebagai benteng melawan Iran dan ekstremisme, kata AS. Tetapi tidak jelas bagaimana MESA bisa awet di tengah perselisihan diplomatik Qatar.

Angkatan Laut Qatar saat melakukan latihan bersama dengan militer AS di Teluk Arab, Qatar, 16 Juni 2017. Pengerahan kapal militer AS ke Doha ini dilakukan di tengah pengucilan Qatar oleh negara-negara Teluk Arab. REUTERS/Naseem Zeitoon

"Mengenai aliansi dan penciptaan aliansi, dengan mengabaikan celah GCC (Negara-negara Teluk), kami tidak berpikir bahwa, bahkan jika itu disahkan, akan efektif," kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di New York.

Amerika Serikat berencana menyelenggarakan pertemuan puncak pada bulan Oktober untuk membahas rencana tersebut, tetapi rencana ini telah mundur beberapa bulan. Seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan Washington masih berencana untuk mengadakan KTT di kemudian hari.

Baca: Bangun Kanal Pisahkan Qatar, Arab Saudi Siapkan Rp 11 Triliun

Berbicara kepada Reuters awal minggu ini, Menteri Urusan Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, menyambut baik proposal MESA dan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap kawasan Timur Tengah dan sangat penting dalam sistem internasional yang sangat tidak stabil. Namun dia menambahkan bahwa sengketa negara Teluk tidak akan mempengaruhi MESA.

"Krisis Qatar ada di belakang rencana. Ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan kami untuk menghadirkan front persatuan Timur Tengah dan menjadi bagian proaktif dari aliansi Arab yang lebih besar yang dipimpin oleh Amerika Serikat," kata Gargash.

Berita terkait

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

11 menit lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

1 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

3 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

4 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

6 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

7 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya