Korupsi, Rakyat Guatemala Desak Presiden Jimmy Morales Mundur
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Jumat, 21 September 2018 16:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang turun ke jalan di sejumlah kota besar dan kecil di Guatemala, Kamis 20 September 2018, menuntut puluhan anggota DPR dan pejabat termasuk Presiden Jimmy Morales mundur.
Desakan mundur itu pecah menyusul keputusan Morales bulan lalu yang tidak memperbaruhi mandat Komisi Internasional Melawan Kekebalan Hukum, CIGIG, yang berakhir pada September 2019.
Baca: Ikuti Jejak AS, Guatemala Resmikan Kedubes di Yerusalem
"Dia juga melarang Komisioner CIGIG masuk kembali ke Guatemala," Al Jazeera melaporkan, Jumat 21 September 2018.
"Kami terlalu lelah melihat kasus korupsi di negeri ini," kata Luz Emilia Ulario yang ikut berunjuk rasa bersama 1.000 orang lainnya di Santa Cruz del Quiche, 129 kilometer barat daya Guatemala City.
"Kami berada di sini untuk menentang ketidakadilan pemerintah terhadap rakyat," jelas Ulario. "Presiden tidak pernah berdiri bersama rakyat. Dia hanya ingin mempertahankan oligarki negara."
Baca: Guatemala Penjarakan Dua Perwira Militer Selama 360 Tahun
Selama lebih dari satu dekade, CIGIG membantu Guatemala menyeret sejumlah pejabat penting ke pengadilan terkait dengan dugaan korupsi. Komisi ini juga membantu para jaksa melakukan investigasi dan mengadili puluhan hakim, eksekutif dan pejabat lainnya termasuk eks Presiden Otto Perez Molina.