Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks Tentara Elit Guatemala Dihukum Lebih dari 5000 tahun Penjara

image-gnews
Mantan pasukan khusus Guatemala Santoz Lopez Alonzo dihukum 5190 tahun penjara karena melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap ratusan orang tahun 1962.
Mantan pasukan khusus Guatemala Santoz Lopez Alonzo dihukum 5190 tahun penjara karena melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap ratusan orang tahun 1962.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan tentara patroli elit Guatemala, Kaibiles, dijatuhi hukuman lebih dari 5000 tahun penjara setelah terbukti di pengadilan melakukan pembantaian terhadap gerilyawan pemberontak tahun 1982.

Pengadilan di Guatemala City memutuskan Santo Lopez Alonzo bertanggung jawab atas pembunuhan 171 orang dan untuk kejahatan kemanusiaan yang dia lakukan, seperti dikutip dari Newsweek, 22 November 2018.

Baca: Amerika Serikat Kembalikan 9 Anak Guatemala ke Orang Tua

Lopez dihukum 30 tahun penjara untuk kejahatan kemanusiaan dan hukuman 30 tahun penjara untuk setiap korban yang dibunuh, yang itu artinya selama 5.130 tahun. Lopez juga dijatuhi hukuman tambahan selama 30 tahun atas pembunuhan seorang anak. Total hukuman penjara yang dia jalani selama 5.190 tahun.

Kekejaman pasukan Kaibiles ini terjadi di desa pertanian di Dos Erres di perbatasan Meksiko pada tanggal 6 Desember 1982. Saat itu Lopez bersama pasukan lainnya mencari gerilyawan yang telah menyerang konvoi militer hingga menewaskan 19 orang.

Lopez dan pasukan elit ini kemudian memperkosa anak-anak perempuan dan membunuh lebih dari 200 orang untuk menutupi kejahatan mereka.

Baca: Ikuti Jejak AS, Guatemala Resmikan Kedubes di Yerusalem

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa sadis ini terjadi pada masa Perang Dingin di mana para gerilyawan kiri yang disebut Mayan, melakukan perlawanan terhadap pemerintah yang didukung Amerika Serikat.

Pada masa konflik paling berdarah antara gerilyawan dan pasukan pemerintah Guatemala, sekitar 200 ribu orang tewas dibunuh dan 45 ribu orang dinyatakan hilang.

Seorang balita usia tiga tahun bernama Oscar selamat dari pembantaian itu. Ia diculik oleh komandan dan dibesarkan oleh orang tua tentara itu. Pencarian balita oleh jaksa penuntut pada tahun 2017 dijadikan film dokumenter yang diberi judul Finding Oscar.

Diktator militer Guatemala, Efrain Montt didakwa melakukan genosida dalam konflik yang berlangsung dari tahun 1960 hingga 1996. Ia meninggal pada April lalu sebelum diadili.

Lopez dideportasi dari Amerika Serikat tahun 2016 untuk menjalani persidangan. Sejumlah pasukan Kaibiles lainnya juga telah didakwa dan mereka dijatuhi hukuman penjara lebih dari 6 ribu tahun lamanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

1 hari lalu

Ilustrasi TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.


Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

7 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.


Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

8 hari lalu

Tampilan Gaga Muhammad, mantan kekasih Laura Anna saat mabuk. Foto: Instagram Erika Carlina.
Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?


Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

8 hari lalu

Tampilan Gaga Muhammad, mantan kekasih Laura Anna saat mabuk. Foto: Instagram Erika Carlina.
Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.


Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

8 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146


18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

9 hari lalu

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Lontar Foundation
18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.


Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

11 hari lalu

Tugu Peringatan Angkatan Bersenjata terbesar di Arboretum. Thenma.org.uk
Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia


Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

12 hari lalu

Sejumlah tentara dan aparat kepolisian Somalia, melihat Hassan Hanafi yang diikat di sebuah tiang jelang jalani hukuman mati di Akademi Kepolisian General Kahiye di Mogadishu, Somalia, 11 April 2016. Hassan Hanafi terbukti membantu kelompok militan al-Shabab untuk mengidentifikasi sasaran-sasaran di kalangan jurnalis antara tahun 2007-2011. REUTERS
Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan


Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

12 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.


Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

15 hari lalu

Anggota TNI melakukan tos dengan tentara Amerika Serikat di Pusat latihan Pertempuran (Puslatpur) 5 Marinir, Baluran, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. Selain Latihan tempur seperti pendaratan amfibi, pengamanan bandara, serangan darat gabungan, terdapat juga latihan jungle survival dan pertolongan kesehatan darat dan udara. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.