Spanyol Akui Palestina Sebagai Negara, Jika ...

Reporter

Tempo.co

Jumat, 21 September 2018 16:04 WIB

Pengunjuk rasa mengenakan masker berwarna bendera Palestina saat aksi Hari Al Quds Internasional di depan Kedutaan Besar AS, Jakarta, Jumat, 8 Juni 2018. AS resmi membuka kedutaannya di Yerusalem diikuti Guatemala dan Paraguay. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Spanyol siap mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka. Pengakuan itu akan diberikan Spanyol jika Uni Eropa gagal dalam mencapai kesepakatan mengenai pengakuan sepihak Palestina sebagai sebuah negara.

“Saya akan memulai proses konsultasi intensif untuk menetapkan persetujuan mengenai masalah ini. Sebab, kebijakan Uni Eropa tidak jelas mengenai pengakuan sepihak atas Palestina sebagai sebuah negara berdaulat,” kata Menteri Luar Negeri Spanyol, Josep Borrell, dalam sebuah konferensi di Austria.

Dilansir dari Haaretz pada Jumat, 21 September 2018, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, sedang mendapat tekanan besar dari partai-partai pendukung kemerdekaan Palestina. Permasalahan ini sangat krusial karena bisa berdampak memicu sikap Israel terkait pengakuannya terhadap wilayah otonomi Katalonia sebagai sebuah negara merdeka.

Baca: PBB Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Seorang pria Palestina mengibarkan bendera bentrok dengan tentara Israel ketika melakukan aksi menuntut kembali ke tanah leluhur mereka di perbtasan Israel-Gaza di jalur Gaza, 18 Mei 2018. REUTERS/Mohammed Salem

Advertising
Advertising

Baca: Organisasi Internasional Ini Mau Terima Palestina Jadi Anggota

Sebelumnya pada 2017, pemerintah Spanyol, di Madrid, meminta kepada Israel untuk tidak mengakui kemerdekaan Katalonia. Israel menolak mendukung kedua belah pihak, dan menyebutnya sebagai konflik internal Eropa.

Palestina telah diakui sebagai negara merdeka oleh 139 negara. Pada Januari 2018, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas meminta Uni Eropa untuk mengakui negara Palestina yang kemerdekaannya semenjak 1967. Beberapa negara Eropa telah mengakui kemerdekaan negara Palestina, namun ini sekedar gerakan simbolis yang memiliki sedikit efek diplomatik.

Mahmoud Abbas mendesak Uni Eropa untuk dengan cepat mengakui Palestina sebagai sebuah negara berdaulat. Desakan ini dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memindahkan kantor kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mengakui wilayah tersebut sebagai ibukota Israel.

HAARETZ | AQIB SOFWANDI

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

6 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

20 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

21 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

21 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

21 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

22 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

23 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya