Dirjen WTO: Perang Dagang Amerika Vs Cina Bisa Melebar

Editor

Budi Riza

Kamis, 20 September 2018 16:07 WIB

Direktur Jenderal WTO, Roberto Azevedo. Reuters via Straits Times

TEMPO.CO, Rio De JaneiroPerang dagang antara Amerika Serikat dan Cina bisa berkembang ke area lain karena kedua negara memiliki ‘amunisi’ yang banyak.

Baca:

Jack Ma Sayangkan Perang Dagang Amerika, Minta Cina Fokus Ekspor

Advertising
Advertising

Direktur Jenderal World Trade Organization, Roberto Azevedo, mengatakan ini dalam sebuah acara di ibu kota Brasil, Rio De Jeneiro pada Rabu, 19 September 2018. Menurut dia, WTO berusaha meningkatkan dialog antara kedua negara.

“Saya sangat prihatin,” kata Azevedo seperti dilansir Reuters dan dikutip Straits Times, pada Kamis, 20 September 2018.

“Sejujurnya, menurut saya, ini belum berakhir. Mereka memiliki banyak amunisi dan dapat melebar pada area lain tidak hanya tarif… dan perdagangan,” kata Azevedo.

Baca:

Slide -- Komentar Soal Perang Dagang Trump Rp 3.000 Triliun

Azevedo merupakan orang ke sekian yang mengungkapkan kekhawatirna akan berlarut-larutnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Konglomerat asal Cina, Jack Ma, juga mengungkapkan kekhawatirannya jika perang dagang ini bakal berlangsung hingga 20 tahun.

Dia meminta pemerintah Cina untuk berfokus pada ekspor terkait program One Belt One Road, yang dicanangkan Presiden Xi Jinping.

Baca:

PM Cina Bantah Devaluasi Yuan untuk Lawan Perang Dagang Amerika

Perang dagang Amerika dan Cina semakin memanas setelah Presiden AS, Donald Trump, memutuskan mengenakan tarif tambahan 10 persen untuk impor sekitar US$200 miliar atau sekitar Rp3000 triliun dari Cina.

Sebelumnya, Trump telah mengenakan kenaikan tarif impor untuk impor US$50 miliar atau sekitdari Cina dalam dua tahap. Trump bahkan mengisyaratkan jika Cina melakukan retaliasi maka dia akan mengenakan tarif tambahan untuk US$267 miliar atau sekitar Rp4000 triliun.

Baca:

Perang Dagang Amerika Vs Cina Berlanjut, Harga Mulai Naik

Pemerintah Cina tetap melakukan retaliasi perang dagang dengan menaikkan tarif 10 persen untuk impor dari Cina sebesar US$60 miliar atau sekitar Rp892 triliun.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

10 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

14 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

14 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

15 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya