Remaja Palestina Tikam Aktivis Garis Keras Israel di Tepi Barat
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 17 September 2018 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja Palestina menikam seorang warga Israel sekaligus aktivis nasionalis di luar sebuah mal di Tepi Barat.
Dilaporkan Associated Press, korban diidentifikasi sebagai Ari Fuld, seorang aktivis kelahiran AS yang terkenal di komunitas pemukim lokal dan advokat Israel yang paling vokal di media sosial.
Baca: Parlemen Desak Netanyahu Pecat Dubes Israel untuk AS, Kenapa?
Pihak keamanan mengatakan penyerang tiba di mal dekat persimpangan utama di Tepi Barat selatan, dekat dengan blok permukiman Gush Etzion, dan menikam Fuld dari belakang sebelum melarikan diri.
Fuld kemudian mengejar dan menembaki penyerangnya sebelum pingsan. Warga sipil lainnya ikut menembak penyerang, yang diidentifikasi oleh media Israel sebagai seorang anak berusia 17 tahun dari desa Palestina di dekatnya.
Baca: Media Suriah: Misil Israel Hantam Bandara di Damaskus
Fuld, seorang ayah empat anak berusia 44 tahun yang tinggal di permukiman dekat Efrat, dievakuasi ke rumah sakit, kemudian dinyatakan meninggal.
Reuters melaporkan penyerang diidentifikasi sebagai Khalil Youssef berusia 17 tahun, yang berasal dari Desa Yatta di Selatan Tepi Barat. Youssef kini ditahan pihak keamanan Israel.
Dilansir dari Times of Israel, Air Fuld bekerja di Standing Together, sebuah organisasi non-pemerintah yang memberikan dukungan kepada tentara Israel. Dia juga menyebut dirinya di situs webnya sebagai advokat untuk Israel.
Fuld menjadi sukarelawan untuk dinas militer di sebuah brigade infanteri IDF untuk pasukan tempur, kemudian bertugas sebagai pasukan cadangan. Dia terluka ringan dalam Perang Lebanon Kedua.
Fuld adalah anggota terkemuka dari partai National Union, termasuk bertugas di Komite Sentralnya. National Union adalah bagian dari faksi Yahudi di Knesset (parlemen Israel).
Setelah serangan itu, Menteri Pertahanan Avigdor Liberman bersumpah bahwa Israel akan melawan terorisme dengan tangan besi.
Sementara seorang juru bicara untuk kelompok Hamas di Gaza mengatakan orang Palestina memiliki hak yang sah untuk melakukan perlawanan dalam segala bentuknya terhadap pendudukan Israel.
Insiden ini terjadi di tengah kecemasan warga Palestina di permukiman Khan al-Ahmar.
Baca: Israel Usir Suku Badui di Tepi Barat Palestina
Seperti dilaporkan Associated Press, setelah dusun Tepi Barat kehilangan perlindungan hukum terakhirnya terhadap pembongkaran akhir pekan lalu, pasukan Israel kini menyasar desa-desa gurun dan sebuah sekolah yang didanai Italia yang terbuat dari ban daur ulang.
Namun negara-negara Eropa telah memperingatkan bahwa perataan Khan al-Ahmar menimbulkan ancaman serius terhadap prospek perdemaian dua negara.
Khan al-Ahmar adalah area yang dianggap penting untuk mendirikan negara Palestina yang layak di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem timur, wilayah yang direbut Israel pada 1967.
Khan al-Ahmar terletak beberapa puluh meter dari jalan raya empat jalur yang membentang timur-barat, secara efektif membelah Tepi Barat dan menghubungkan Yerusalem dengan Lembah Yordan.
Jalan raya ini juga diapit oleh beberapa permukiman Israel, termasuk Maaleh Adumim, ketiga terbesar di Tepi Barat. Sebuah pemukiman baru di seberang jalan raya dari Maaleh Adumim, yang disebut E1 oleh para perencana Israel, akan secara efektif memblokir lahan yang tersisa antara Palestina Tepi Barat dan Jerusalem timur.
Baca: 4 Sikap Amerika Serikat Terhadap Palestina di Masa Donald Trump
Setelah serangan itu, militer Israel menyiapkan sejumlah penghadang jalan di daerah tersebut. Tentara juga menyerbu kampung halaman Youssef.
Persimpangan Gush Etzion dan area perbelanjaan di dekatnya, yang berlokasi di Tepi Barat, adalah pusat perbelanjaan yang digunakan oleh Israel dan Palestina, dan telah menjadi lokasi beberapa serangan dalam beberapa tahun terakhir.