Parlemen Uni Eropa Ingin Hukum Hungaria, Kenapa?

Kamis, 13 September 2018 19:00 WIB

Ketua Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker (tengah), menyampaikan pidato State of Union-nya di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, Rabu, Sept.12, 2018. (Foto AP / Jean-Francois Badias)

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Uni Eropa akan menghukum pemerintah Hungaria karena diduga merusak nilai-nilai demokrasi dan aturan hukum yang diusung negara-negara anggota Uni Eropa.

Namun Hungaria menyebut tindakan itu curang dan berjanji untuk melawan keputusan parlemen.

Meskipun ada teguran resmi, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban tidak menunjukkan tanda-tanda kompromi. Sementara Orban berusaha mempertahankan partai Fidesz-nya yang berkuasa dalam Partai Rakyat Eropa yang konservatif, EPP, kelompok terbesar dan terkuat di majelis Uni Eropa, kemungkinan pemakzulannya akan mendorongnya lebih dekat dengan kelompok sayap kanan lainnya di Eropa, seperti partai nasionalis Jerman AfD atau Reli Nasional Prancis yang dipimpin oleh Marine le Pen.

Baca: HUT RI ke 73, KBRI Hungaria Dipadati hingga 600 Pengunjung

Seperti dilaporkan Associated Press, 13 September 2018, para anggota parlemen Uni Eropa memilih 448 berbanding 197 suara untuk mendukung laporan yang merekomendasikan peluncuran prosedur yang disebut Pasal 7, yang dapat menyebabkan penangguhan hak voting Hungaria di Uni Eropa. Sanksi ini membutuhkan dua pertiga mayoritas atau disetujui oleh 69,4 persen anggota parlemen.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban dan istrinya Aniko Levai memasukkan kertas suara kedalam kotak suara di TPS di Budapest, Hungaria, (6/4). REUTERS/Bernadett Szabo

Selama bertahun-tahun, Orban menangkis banyak kecaman internasional yang ditujukan kepadanya. Sejumlah kecaman mengatakan sistem pemilu Hungaria lebih condong kepada partai yang berkuasai, kebebasan media dan independensi peradilan semakin menipis, korupsi dan pengayaan dana bagi rekan Orban dengan menggunakan dana Uni Eropa, persekusi pencari suaka dan pengungsi dianiaya, dan ada upaya Orban untuk membatasi kegiatan organisasi nonpemerintah.

Baca: Kurang Peminat, Hungaria Hentikan Subsidi Kuliah Bidang Gender

Sementara Orban sesekali membuat amandemen kecil terhadap undang-undang dan kebijakan yang disengketakan untuk memenuhi tuntutan Uni Eropa. Hungaria dengan cepat mengadopsi konstitusi baru setelah delapan tahun pemerintahan Partai Sosialis yang sebelumnya memimpin Hungaria jatuh ke jurang kebangkrutan.

"Keputusan ini mengutuk Hongaria dan orang-orang Hungaria dibuat karena kami orang Hungaria telah menunjukkan bahwa migrasi bukanlah solusi yang diperlukan dan migrasi dapat dihentikan," Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto.

Sejumlah migran asal Afghanistan berkumpul sambil melakukan aksi mogok makan agar dibukannya pagar perbatasan Serbia-Hungaria di desa Horgos, Serbia, 25 Juli 2016. REUTERS/Marko Djurica

Sementara Polandia, negara komunis terbesar di Uni Eropa, seperti dilansir dari Reuters, mengatakan akan menentang sanksi apa pun yang dikenakan oleh Uni Eropa terhadap Hungaria.

"Setiap negara memiliki hak berdaulat untuk melakukan reformasi internal yang dianggapnya tepat," kata kementerian luar negeri Polandia.

Tentara Hungaria membangun pagar kawat di perbatasan dengan Kroasia, dekat desa Beremend, Hungaria, 22 September 2015. Militer Hungaria diizinkan menggunakan senjata untuk mengusir migran. AP/Petr David Josek

Baca: Lindungi Hak Cipta Online, Uni Eropa akan Lakukan ini...

"Tindakan yang ditujukan terhadap negara-negara anggota hanya berfungsi memperdalam perpecahan di Uni Eropa, meningkatkan rasa percaya diri warga saat ini terhadap lembaga-lembaga Eropa," lanjut pernyataan resmi Polandia.

Viktor Orban telah membuat aturan dan instruksi khusus untuk membendung arus imigran yang membanjiri Eropa. Berdasarkan perintah Orban, pagar pembatas dibangun pada 2015 di perbatasan selatan Hungaria dengan Serbia dan Kroasia untuk menutup arus migran, dan negara ini telah mengadopsi aturan suaka yang semakin ketat, yang ditentang Uni Eropa.

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

7 jam lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

2 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

8 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

8 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

9 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

9 hari lalu

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

10 hari lalu

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.

Baca Selengkapnya