Wartawan Jadi Incaran Serangan Taliban, Media Afganistan Tertekan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 11 September 2018 20:45 WIB

Wartawan di Afganistan. [Al Jazeera]

TEMPO.CO, Jakarta - Media – media di Afganistan menghadapi tekanan untuk mengurangi wilayah liputan. Komite Perlindungan Wartawan menyebut, Afganistan saat ini telah menjadi salah satu negara paling mematikan di dunia bagi wartawan.

Tekanan itu semakin dirasakan oleh media-media di Afganistan setelah serangan kelompok garis keras Taliban, pada Rabu, 4 September 2018 di ibu kota Kabul. Serangan itu menewaskan 20 orang, yang diantara korban tewas itu dua reporter televisi.

Sebelumnya, serangan pada April 2018, telah menewaskan sembilan wartawan, fotografer dan juru kamera. Mereka tewas saat sedang meliput lokasi sebuah serangan bom.

Dikutip dari Reuters pada Selasa, 11 September 2018, Samim Faramarz, reporter Tolo News dan juru kamera bernama Ramiz Ahmadi, tewas dalam sebuah serangan bom mobil pada Rabu, 4 September 2018. Serangan itu diduga kuat memang menyasar para responden dan wartawan ketika hendak meliput sebuah serangan di sebuah klub gulat di ibu kota Kabul, Afganistan.

Baca: Afganistan, Kawasan Mengerikan bagi Jurnalis

Advertising
Advertising

Jurnalis bekerja di ruang redaksi Tolo di Kabul, Afganistan, 7 September 2018. REUTERS/Omar Sobhani

Baca: Wartawan Perang Tempo Berbagi Kisah, dari Afganistan sampai ISIS

Ini bukan kali pertama Tolo TV di Afganistan kehilangan wartawan yang tewas dalam sebuah serangan yang dilakukan oleh Taliban. Pada 2,5 tahun lalu, sebanyak tujuh karyawan Tolo TV tewas dalam sebuah serangan bom yang disembunyikan dalam bus yang hendak mengantar mereka pulang.

Pemimpin Redaksi Tolo News, Lotfullah Najafizada, mengatakan peliputan media telah banyak berkurang setelah meletupnya serangan paling mematikan pada April 2018 dan insiden pada 4 September 2018. Dua serangan bom itu, telah membuat media-media di Afganistan harus menahan diri untuk melakukan peliputan lebih jauh.

“Ruang lingkup peliputan kami menjadi berkurang. Kami telah kehilangan rekan kerja dalam empat serangan hanya dalam tempo dua tahun. Ini semua telah menunjukkan media di Afganistan menghadapi tekanan yang sangat besar,” kata Najafizada.

Semangat industri media di Afganistan telah menjadi satu dari sedikit kisah sukses yang tak terbantahkan pada tahun-tahun penggulingan Taliban. Hal ini ditandai dengan bermunculan sejumlah stasiun televisi seperti Tolo TV, 1TV, Ariana News, Shamshad TV dan Khurshid TV.

Kehadiran media asing di Afganistan telah banyak berkurang setelah dunia internasional menarik pasukan perdamaian di Afganistan pada 2014. Media-media di Afganistan telah mengisi kekosongan yang ditinggalkan media asing tersebut, tetapi tugas wartawan lokal ini telah semakin sulit.

Berita terkait

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

5 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

8 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

23 hari lalu

Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

PWI Pusat melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di 10 provinsi dengan dana dukungan Rp 6 miliar untuk periode Desember 2023 hingga Januari 2024.

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

56 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

Majalah Tempo telah berusia 53 tahuh, pada 6 Maret 2024. Panjang sudah perjalanannya. Berikut profil para pendiri, Goenawan Mohamad (GM) dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

56 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Praperadilan Kasus Polisi Tidak Netral, Aiman Witjaksono: Bukan tentang Saya

27 Februari 2024

Jelang Putusan Praperadilan Kasus Polisi Tidak Netral, Aiman Witjaksono: Bukan tentang Saya

Komentar Aiman Witjaksono menjelang putusan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya