Paus Francis Minta Uskup Perangi Pelecehan Seks
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 9 September 2018 09:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Francis meminta kepada para uskup menolak segala bentuk pelecehan dan bekerja dalam persekutuan untuk memerangi pelecehan seks serta tindakan menutup-nutupi skandal yang mengguncang kepausannya.
Permintaan itu disampaikan Paus Francis kepada 74 uskup baru dari 34 negara berkembang. Para uskup tersebut pada pekan ini sedang berada di Roma, Italia, untuk belajar keuskupan. Seminar ini dilakukan saat Paus Francis dituduh seorang uskup agung, yang menyebut Paus Francis menutup-nutupi seorang mantan kardinal yang melakukan pelecehan seks pada anak-anak dan seminaris dewasa.
Paus Francis telah mengabaikan desakan untuk merespons secara langsung tuduhan itu. Namun Paus menolaknya dengan mengatakan ada saatnya diam dan berdoa adalah respons terbaik.
Baca: Paus Francis Diminta Mengundurkan Diri
Baca: Paus Fransiskus: Hukuman Mati Tidak Akan Pernah Diterima
Dikutip dari situs foxnews.com pada Minggu, 9 September 2018, Paus Francis secara umum mengatakan kepada para uskup baru bahwa banyak dugaan skandal pelecehan seks yang belum mencuat ke publik.
“Katakan tidak pada penyalahgunaan kekuasaan, gunakan hati nurani. Tolak budaya yang sering menempatkan pendeta di atas segalanya,” ucapnya.
Kepada para uskup baru itu, Paus Francis juga meminta mereka melayani jemaah dan bekerja dalam persekutuan, bukan sebagai aktor tunggal.
“Uskup tidak bisa menerima semua hadiah, meski beberapa orang berpikir mereka bisa melakukannya. Itu pemikiran yang keliru. Gereja saat ini membutuhkan persatuan dari para uskup, bukan aktor tunggal yang bekerja di luar, melakukan pertempuran pribadi mereka sendiri,” tuturnya.
Pernyataan Paus Francis itu kemungkinan secara tidak langsung mengarah pada Uskup Agung Carlo Maria Vigano. Vigano menabrak aturan protokol Vatikan dan rahasia kepausan dengan mempublikasikan dan mengecam para uskup serta Paus di Vatikan atas tindak kejahatan yang dilakukan mantan kardinal, Theodore McCarrick.