12 Remaja Terjebak di Gua Temui Perdana Menteri Thailand
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 7 September 2018 12:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dua belas remaja tim sepak bola sekolah Wild Boars dan satu orang pelatih mereka, yang terjebak di dalam gua Tham Luang, Thailand, bertemu dengan Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha. Pertemuan itu dilakukan dalam sebuah seremoni mewah.
Dikutip dari CNN.com pada Jumat, 7 September 2018, selain ke-12 remaja dan pelatihnya, pertemuan itu juga dihadiri oleh para penyelam yang menyelamatkan mereka. Ke-12 remaja dan pelatih sepak bola tersebut terjebak selama dua pekan dalam gua Tham Luang, di Provinsi Chiang Rai, Thailand, pada 23 Juni 2018.
Dalam kesempatan itu, anggota Wild Boars diberi kesempatan berbicara kepada media mengenai perjuangan mereka bertahan di dalam gua dan setelah mereka keluar dari gua. Sebagian besar anggota Wild Boars sekarang sudah kembali ke kehidupan normal mereka.
Adul Sam-on, salah satu anggota Wild Boars, mengatakan sangat gembira bisa kembali ke sekolah dan bertemu teman-temannya. Sebagian besar ke-12 remaja itu mengikuti novis Budha untuk menghormati seorang penyelam Angkatan Laut Thailand yang tewas dalam upaya penyelamatan. Adul yang beragama kristen, memiliki berpartisipasi dalam layanan gereja.
"Kami harus fokus dan berdiskusi bagaimana kami harus keluar," kata Ekapol Chantawong, pelatih Wild Boars.
Christopher Pearson, salah satu relawan penyelam, mengaku senang bisa masuk menjadi tim penyelamat bersama penyelam lainnya.
Baca: Gua Tempat 12 Anak Terjebak Menyimpan Legenda
Baca: Begini Kondisi 12 Siswa Thailand setelah Selamat dari Gua
Tim sepak bola Wild Boars memasuki gua pada 23 Juni 2018 dan berjalan terlalu jauh hingga mereka terjebak dalam gua yang segera dipenuhi air saat hujan lebat turun. Mereka ditemukan selamat lebih dari sepekan kemudian.
Peristiwa ini menarik perhatian dunia karena proses penyelamatan yang penuh risiko mengingat bagian dalam gua yang berbentuk labirin dan semput. Kondisi gua yang gelap, berlumpur dan banjir membuat upaya penyelamatan lebih menantang.